"Silakan bagi bapak-ibu guru untuk mengikuti kuliah S-2," ucap Kepala Sekolah saat rapat koordinasi. "Mumpung bapak-ibu masih muda. Karirnya masih panjang. Kebijakan juga bisa saja berubah nantinya," lanjut beliau.
Beberapa saat kemudian, di antara guru-guru yang mengikuti rapat saling menunjuk dan menyebut nama untuk kuliah strata dua. Termasuk menyebutkan namaku. Aku tersenyum saja saat mereka memotivasiku untuk melanjutkan kuliah.
Bisa saja aku ambil kesempatan untuk melebarkan sayap demi peningkatan karirku. Tapi kupikir, tak seharusnya aku terlalu mengejar gelar magister untuk saat ini. Sementara suamiku baru saja melanjutkan kuliah strata satunya. Ketika lulus SMA dia memang tak segera kuliah. Dia bekerja dan membiayai sekolah kedua adiknya. Setelah kedua adiknya lulus SMA, kami menikah. Dia tunda lagi kuliahnya. Baru tahun ini cita-citanya untuk kuliah terwujud. Jadi, biar dia menjadi sarjana terlebih dahulu. Baru kemudian aku memikirkan kuliah lagi biar kami tidak memusingkan budget setiap bulannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H