Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul Mujahidah

TERVERIFIKASI

Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Menu Makanan Mas Abian

Diperbarui: 18 Desember 2023   11:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: manado.tribunnews.com

Aku tak jadi sarapan pagi ini. Bagaimana tidak, di hadapanku tersaji menu makanan yang menjijikkan bagiku. Menu itu selama dua puluh tahun tak pernah ada di rumah. Keluarga tak pernah menikmati menu itu karena bagi kami menu itu tidak lazim.

Tiba-tiba saja menu itu ada di atas meja. Gorengan berwarna kecoklatan dari bakal kupu-kupu atau kepompong. Enthung istilah Jawanya. Pantas saja saat dandan, tercium aroma tak biasa dari arah dapur. 

Menu itu baru kali ini berada di hadapanku. Meski kudengar dari teman-teman yang hobi makan enthung kalau rasanya enak, tapi tak pernah terbayangkan kalau suatu saat bisa ada di depan mataku.

Saat melihatnya, perutku langsung mual-mual. Isi perut akhirnya keluar juga.

"Kamu makan yang lain saja, Dik," ucap lelaki di belakangku yang membantu memijiti bahuku. Lelaki itu suamiku, Mas Abian.

"Aku nggak bisa, Mas."

"Kamu jangan bikin aku merasa bersalah gini dong, Dik."

Aku tak menggubris ucapannya. Langsung saja aku mengambil tas kerjaku dan berangkat. Kurasa aku bisa makan di kantor saat istirahat nanti.

"Aku berangkat dulu, Mas."

***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline