Sudah lama Flora memimpikan sepeda baru seperti sepeda milik teman-temannya. Dia ingin bermain sepeda-sepedaan di Taman Kota bersama. Tapi ibu dan bapak belum juga membelikan sepeda baru untuknya.
"Untuk membeli sepeda baru itu butuh uang yang banyak, Flora. Sabar ya!"
Bapak selalu saja memberi nasehat agar Flora bersabar. Dia hanya bisa mengangguk. Tak mungkin dia memaksa bapak atau ibunya untuk segera membelikan sepeda baru. Tak seperti temannya yang bisa langsung dibelikan apapun barang yang mereka mau.
***
Asesmen Sumatif Akhir Semester akan dilalui Flora. Tiba-tiba ada seorang lelaki tua datang ke rumah Flora.
"Tolong belilah sepeda ini, Pak. Saya butuh uang untuk membayar ujian anak saya. Kalau tidak bisa bayar, anak saya tidak bisa mengikuti ujian. Kasihan anak saya," ucap lelaki tua itu.
"Begitu ya, Pak? Kalau boleh tahu, putranya sekolah di mana?" tanya Ibu yang baru saja ke teras rumah.
"Anak saya sekolah di SMP, Bu."
Bapak Flora tampak meneliti sepeda berukuran sedang yang dibawa lelaki tua itu. Mulai dari stang, keranjang depan, rem, bel dan boncengannya.
"Sepedanya masih bagus begini, Pak. Apa nggak sayang kalau dijual?"
"Saya terpaksa, Pak. Demi anak saya, sepeda ini saya jual," jawab lelaki tua.