Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul Mujahidah

TERVERIFIKASI

Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Oleh-oleh Aneh dari Paman Nur

Diperbarui: 2 Desember 2023   05:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: image creator from Microsoft Designer

Setiap hari, Mentari berangkat dan pulang sekolah dengan berjalan kaki. Kebetulan jarak rumah Mentari ke sekolah tak begitu jauh. Paling-paling hanya membutuhkan waktu lima menit. Itupun jalannya santai. Tetapi terkadang dia diantar jemput. Biasanya kalau dia habis sakit dan masih dalam masa penyembuhan.

Dia biasa berangkat dan pulang sekolah bersama temannya, Bulan. Rumah Bulan berada di sebelah timur rumahnya. 

***

Siang hari, di akhir bulan November. Mentari dan Bulan pulang sekolah. Kebetulan cuacanya mendung.

"Sebentar lagi hujan, Tari. Yuk jalan lebih cepet!" ajak Bulan.

"Oke!"

Mereka berjalan terburu-buru. Khawatir kalau kehujanan nantinya. Kebetulan mereka tak membawa payung atau mantel. 

Sesampai di depan rumah Bulan, mereka berpisah. Ketika langkah kaki Mentari semakin dekat dengan rumah, dilihatnya sebuah motor warna biru yang tak asing baginya. Motor Paman Nur! Motor itu terparkir di dekat motor Bunda. 

Dia bergegas menuju pintu rumah. Perasaannya sangat bahagia karena sudah lama dia tidak bertemu Paman Nur. Begitu sampai teras rumah, dia langsung mengucapkan salam. Dari arah ruang tamu terdengar suara Paman Nur yang menjawab salamnya.

"Wah, kamu sudah tambah gede, Tari."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline