Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul Mujahidah

TERVERIFIKASI

Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Pengumuman

Diperbarui: 17 November 2023   12:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: correcto.id

Sudah lama aku tak bermain dengan anak kecil yang rambutnya sering dikepang dua itu. Kini dia lebih senang bermain dengan handphone.

Setiap pulang sekolah, pasti yang dicarinya adalah handphone. Tak seperti dulu. Dulu kalau pulang sekolah dan sudah berganti pakaian, pasti dia mengajakku bermain di taman.

Anak itu bernama Aira. Duduk di kelas dua SD. Kalau bicara sangat menyenangkan. Sering membantu ibunya untuk menyapu dan mencuci piring.

Kegiatan itu kini jarang dia lakukan. Ibu Aira sering marah karenanya. 

"Kamu itu tak mau bantu ibu lagi setelah diberi kado handphone sama Tante Asih," ucap Ibu Aira.

Memang handphone Aira itu kado yang diterimanya saat ulang tahunnya bulan Oktober kemarin. Aira tentu sangat senang menerima kado itu.

"Terima kasih, Tante," ucapnya girang.

Tante Asih tersenyum.

"Iya, Aira. Tapi kamu janji ya. Kamu tetap shalat, rajin membantu ibu dan rajin belajar. Kalau kamu tak menepati janji, handphone-nya Tante ambil lagi," nasehat Tante Asih.

Aira mengangguk.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline