Mengapa Dilaksanakan Workshop Literasi?
Minggu-minggu ini, jadwal kegiatan sekolah terasa padat. Para siswa kelas V melaksanakan ANBK(Asesmen Nasional Berbasis Komputer). Sementara bulan Oktober ini merupakan Bulan Bahasa yang biasa diisi dengan kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan dan peningkatan literasi.
Ternyata oh ternyata, tepat di Bulan Bahasa ini, sekolah mendapatkan undangan dari Dinas Pendidikan Kabupaten untuk mengikuti Workshop Literasi dan Numerasi. Workshop ini diperuntukkan bagi guru kelas bawah (guru kelas I-III). Berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 23 sampai 25 Oktober 2023. Jumlah peserta yang diundang adalah salah satu guru yang mengampu di kelas bawah.
Berkaitan dengan pelaksanaan ANBK tahun ini, guru kelas I bertugas menjadi pengawas di sekolah lain. Sedangkan guru kelas II menjadi proktor ANBK. Akhirnya Kepala Sekolah menunjuk saya menjadi perwakilannya. Kebetulan untuk tahun ini saya mengampu kelas III.
Saat hari pertama pelaksanaan workshop, para peserta yang menerima undangan tersebut berkelakar dan mempertanyakan kenapa guru-guru kelas bawah harus mengikuti workshop tadi. Ini karena para peserta mengetahui bahwa workshop ini dilaksanakan karena nilai literasi para siswa kelas V yang mengikuti ANBK tahun ajaran kemarin kurang baik.
Tentu peserta workshop menyadari bahwa memang para siswa kelas V ini termasuk generasi yang belajar di masa Corona, di mana mereka belajar bukan di sekolah. Namun belajar secara daring atau pembelajaran jarak jauh.
Siswa dibersamai guru setiap hari saja terkadang sulit diajak untuk belajar, apalagi belajar di rumah kurang lebih dua tahun. Sudah barang tentu mereka tidak maksimal dalam menyerap dan mengeksplorasi ilmu. Dampaknya nilai ANBK kurang maksimal dan nilai rapor sekolah juga di ambang nilai merah.
Melihat prestasi tersebut, Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul menginisiasi untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa kelas bawah. Peningkatan literasi para siswa kelas bawah tersebut tidak mungkin dilatihkan secara langsung kepada siswa. Karenanya, guru kelas bawah yang diberi bimbingan teknis agar bisa memberikan pembelajaran yang disenangi dan mereka tertarik dalam dunia literasi.
Pemaparan Materi Workshop
Guru merupakan model yang baik bagi siswa. Dan ketugasan untuk mengikuti workshop tak perlu dinilai sebagai beban. Workshop diadakan untuk menyenangkan guru dan pada akhirnya guru bisa menyenangkan siswa dalam pembelajaran. Itu yang ditekankan oleh pemateri.