Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul Mujahidah

TERVERIFIKASI

Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Mengajarkan Peserta Didik Berempati dengan Sesama Teman

Diperbarui: 1 September 2023   15:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Kebiasaan Peserta Didik 

Cuaca yang lumayan ekstrem beberapa waktu ini membuat tubuh kita kurang fit. Ada saja keluhan badan hingga tak masuk kerja. Atau kalau masuk kerja, hasil kerja menjadi tidak maksimal lagi.

Sakit. Saya kira tak ada yang mau kalau ditawari sakit. Apa boleh buat, kondisi tubuh tak selalu bisa bersahabat dengan cuaca yang tiba-tiba berubah. Entah orang dewasa maupun anak-anak, bisa saja kondisi badan drop.

Saya sebagai teman belajar peserta didik di sekolah, sering menasehati mereka agar menjaga kesehatan. Nasehat saya sampaikan saat upacara bendera ---bila kebetulan bertugas sebagai pembina upacara--- maupun dalam kegiatan pembelajaran.

"Cuaca seperti ini, kalian jangan banyak main layang-layang kalau siang hari. Kalau pulang sekolah, kalian istirahat di rumah. Nah, misal kalian benar-benar kepingin main layang-layang, bisa kalian lakukan sore hari," nasehat saya kepada para peserta didik.

Saya tahu betul bagaimana perilaku siswa yang sembrono. Pulang sekolah jajan es, main layang-layang dan sebagainya. Padahal cuaca sedang terik-teriknya. Hal ini tentunya memengaruhi kesehatan mereka. Dan benar, secara bergantian beberapa orang tua atau wali peserta didik meminta pamit melalui WhatsApp. Orang tua atau wali sering menceritakan penyebab anak-anak sehingga membuatnya sakit. 

Yang namanya anak-anak kalau dinasehati orang tua belum tentu patuh, makanya mereka kadang meminta bantuan guru untuk menasehati. Itulah anehnya, anak-anak lebih manut kepada guru daripada orang tua. 

Sebenarnya tanpa aduan atau cerita orang tua, saya pribadi menyampaikan nasehat kepada para peserta didik agar menjaga kesehatan. Tetapi kalau memang anak sakit, guru tidak bisa memaksakan kehendak dan tidak bisa menuntut mereka masuk sekolah kan?

Tak apalah kalau mereka pamit. Sakit menjadi waktu atau kesempatan para peserta didik untuk beristirahat. Ya meski harus tertinggal materi pelajaran. Hal terpenting mereka lekas sehat dan belajar dari pengalaman. Mereka bisa "nengeri" atau tahu tanda ---apa saja--- yang bisa membuatnya sakit saat beristirahat di rumah. Harapannya mereka tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Sakit Ketika Berada di Sekolah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline