Hari ini Lani menulis puisi untuk teman-temannya, yaitu Beni, Made dan Siti. Judul puisi itu Kawan Sejati. Puisi itu menggambarkan persahabatan setia yang mereka jalani.
Mereka berasal dari daerah yang berbeda. Bahasa daerah, suku, agamapun berbeda. Meski demikian, mereka sering bermain bersama, baik di sekolah maupun di rumah. Mereka tidak pilih-pilih dalam berteman. "Asal selalu rukun," begitu nasehat ibu Lani.
Ketika di sekolah, mereka mengerjakan tugas bersama dengan berdiskusi. Akan tetapi ketika tugas individu, mereka bekerja sendiri. Jadi, mereka mengerjakan tugas sesuai dengan perintah dari Bu guru.
Untuk menjaga kerukunan, mereka selalu ingat nasehat ibu Lani. Harus saling menemani saat sedang sedih maupun senang.
Oh iya, meski Lani dan teman-temannya berbeda agama dan suku bangsa, mereka selalu saling mengingatkan untuk beribadah sesuai agama masing-masing dan berbuat baik lho.
Saat salah satu di antara mereka merayakan hari raya, tak lupa mengucapkan selamat hari raya. Tetapi mereka tidak ikut merayakan, cukup mengucapkan selamat hari raya saja.
Melihat Lani dan teman-temannya rukun, ibu Lani dan Bu guru sangat senang. Sungguh persahabatan yang indah. Itu akan menjadi kenangan indah yang tak akan mereka lupakan.
Persahabatan mereka kadang ada perselisihan, tetapi segera diselesaikan. Jadi tidak sampai bermusuhan. Perbedaan di antara mereka tidak menjadi penghalang untuk terus bersama.
Mereka bertekad ingin meraih cita-cita bersama. Karenanya, ketika di rumah mereka saling mengingatkan untuk belajar. Jangan terlalu sering menonton televisi maupun pegang handphone. Biar tidak tertinggal pelajarannya dan bisa mengerjakan tugas maupun ulangan atau ujian dengan mudah. Kalau ada yang kesulitan, tak segan-segan salah satu di antara mereka berbagi ilmu.
***