Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul Mujahidah

TERVERIFIKASI

Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Gangguan Kecemasan Menyeluruh: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Diperbarui: 10 Oktober 2022   14:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Hellosehat

Menderita gangguan kejiwaan atau mental tentu tak diinginkan siapapun. Namun kadang manusia tidak bisa menolak jika gangguan itu bertandang di dalam dirinya. Misalnya saja gangguan cemas menyeluruh.

Penderita gangguan cemas menyeluruh akan mengalami sensasi-sensasi yang beragam. Misalnya sesak napas, panik, takut dan sebagainya.

Dari edukasi seorang psikiater di daerah saya, saya tahu kalau penderita gangguan kejiwaan bukan sebuah penyakit. Tetapi itu lebih karena saraf otonom yang berlebihan dalam menanggapi sesuatu. Sementara dokter Andri Psikosomatik mengatakan kalau gangguan cemas adalah gangguan medis, sehingga bisa diobati. 

Gangguan cemas ini bisa disebabkan oleh akumulasi cemas di masa lalu. Bisa jadi itu terjadi sejak bayi, masa balita, kanak-kanak, remaja sampai dewasa atau tua.

Apa yang harus dilakukan jika seseorang mengalami gangguan kecemasan?

Pertama, jangan pernah ingin seperti yang dulu. Karena masa dulu bisa jadi kita tak menyadari kalau sebenarnya ada perasaan tak terima atas sesuatu dan terus menumpuk. Akibatnya menjadi bumerang di masa kini dan selanjutnya.

Akan lebih baik jika seseorang itu juga berpandangan yang kedua. Yakin menjadi pribadi yang lebih baik. Hal ini karena manusia yang cerdas pasti akan belajar lebih bijak dari peristiwa-peristiwa yang dialami. Dengan begitu manusia akan lebih berkualitas. Artinya kalau saat ini sedang mengalami kecemasan, maka jangan kembali ke masa lalu yang menjadi penyebab jiwanya terganggu.

Ketiga, harus bisa mengolah stress. Cara mengolah stress bisa bermacam-macam. Di berbagai channel YouTube ataupun artikel di internet banyak dikemukakan bagaimana cara mengolah stress. Mulai dari pendekatan agama, alternatif hingga pengobatan medis.

Mana yang mau diambil oleh penderita gangguan cemas? Itu pilihan yang relatif. Namun sekiranya gangguan itu sudah memengaruhi pola hidup setiap hari dan membuat hidup tidak nyaman lagi, maka mau tak mau harus melalui pengobatan medis.

Lupakan anggapan bahwa gangguan kejiwaan itu adalah sebuah aib. Sama sekali bukan. Bahkan dokter Andri Psikosomatik mengatakan dalam sebuah kontennya bahwa gangguan kejiwaan bukan berarti lemah imannya. Beliau menekankan bahwa lemah kuatnya iman tak diukur dari gangguan kejiwaan yang dialami seseorang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline