Keselamatan dan kebahagiaan anak menjadi impian setiap orangtua. Hal ini bisa diraih dengan pendidikan baik di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Pendidikan di keluarga jelas menjadi tanggung jawab seluruh anggota keluarga di rumah. Jika menemukan kesulitan maka bisa meminta pihak lain untuk membantu. Setidaknya meminta bantuan sekolah ---jika anak sudah bersekolah --- dan masyarakat ---ketika bersosialisasi di lingkungan masyarakat---.
Untuk mewujudkan anak yang selamat dan bahagia, di sekolah ada banyak hal yang bisa ditempuh. Guru harus banyak belajar untuk menciptakan pembelajaran yang menyelamatkan dan membahagiakan siswa, dalam jangka waktu pendek maupun jangka waktu panjang.
Dalam rangka memahami cara menyelamatkan dan membahagiakan siswa, maka ada beberapa pertanyaan yang bisa menjadi bahan refleksi guru.
Pertama, jika kembali ke semester yang lalu, materi dan pemahaman bermakna apa yang ingin disampaikan guru kepada murid-murid?
Saya mengajar di kelas IV di mana ada materi tentang Sejarah yang terbalut pada materi muatan pelajaran Bahasa Indonesia.
Penanaman tentang pahlawan dan nilai-nilai sejarah dari pahlawan belum siswa pahami dengan baik. Padahal jika siswa memahami fungsi materi sejarah dalam muatan Bahasa Indonesia maka siswa bisa lebih mencintai negara dan bangsanya.
Selain itu, kelak di kemudian hari para siswa tergerak untuk melindungi peninggalan sejarah sebagai kekayaan dan menanamkan cinta dan rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
Jangan sampai rasa nasionalisme tergerus oleh perkembangan zaman. Keutuhan NKRI harus terus dijaga karena pada dasarnya generasi masa kini dan masa depan adalah pengisi kemerdekaan. Tugas berjuang secara fisik dan diplomasi sudah dilakukan oleh para pahlawan bangsa.
Harapan saya materi sejarah bangsa dalam muatan pelajaran Bahasa Indonesia bisa berkesan di hati para siswa. Agar cinta tanah air selalu terpatri di dada mereka.