Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul Mujahidah

TERVERIFIKASI

Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Si Sulung

Diperbarui: 20 Mei 2022   12:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: amp.kompas.com/lifestyle

"Ibu, kemarin dan hari ini aku nggak teriak-teriak lagi di sekolah," cerita si sulung saat saya pulang kerja.

Memang anak saya termasuk anak yang sensitif. Dijuluki macam-macam, diejek cita-citanya bisa membuatnya ngambek. Ngambeknya bukan sembarang ngambek.

Itu yang membuat saya lumayan pusing tujuh keliling. Bagaimana tidak, dia sering mau ke rumah simbahnya (dari bapak) yang rumahnya cukup jauh. Tanpa pamit. Itu sering dia lakukan.

Tak hanya di rumah. Di sekolahpun begitu. Sering keluar kelas ketika masih jam pelajaran. Alasannya sepele. Ya, seperti diejek cita-citanya.

"Lha kamu dan teman-temanmu ditanya apa sama pak guru?" Tanya saya penasaran.

"Pak guru tanya cita-cita. Terus pas aku bilang cita-citaku, eh...diejek," terang si sulung. Terlihat matanya berkaca-kaca.

"Kamu jawab apa emangnya?" Selidik saya.

"Desainer," jawab si sulung dengan singkat.

Saya jelaskan kepada si sulung bahwa dia tak perlu dengar ucapan teman-teman. 

"Mereka mengejek itu karena nggak tahu, desainer itu apa. Kamu jelaskan saja ke temanmu yang mengejek. Desainer itu begini...begini..." buliknya urun nasehat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline