Tak perabjad. Tak juga perkata. Seperti menghapus tulisan di masa dulu. Saat kecil di taman kanak-kanak atau sekolah dasar. Sampai kertas lusuh dan menghitam.
Tak ingin gambar atau tulisan berisikan namamu terukir di lembar demi lembar kertas hatiku. Tak pula di handphone, laptop. Meski sebenarnya lupa akanmu jelas tak mungkin.
Janji demi janji, teringkari. Manis ucapan, tak semanis pembuktianmu. Laksana buah kedondong, dari luar halus, tapi penuh gerigi pada isinya. Sampai kuberpikir, kau tak menghendaki aku. Aku hanya sampiran.
Jujur, tak bisa kubertahan. Aku ikhlas dan ridha atas semua yang kualami. Kuyakin Dia yang 'kan kuatkanku.
**
Tuk seseorang: Tetap semangat dan bahagia ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H