Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul Mujahidah

TERVERIFIKASI

Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Kalung dari Simbah Uti

Diperbarui: 2 Juni 2021   13:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: nakita.grid.id

"Aku dikasih kalung sama Mbah Uti, Bu? Beneran?" Aku tak percaya bahwa Simbah Uti memberikan kenang-kenangan untukku dan mbak Azza.

Simbah Uti itu sebutan dari aku, mbak Azza, adik dan saudara sepupuku untuk nenek. 

Ibu hanya mengangguk. Ibu bercerita kalau Simbah Uti memberikan kalung itu saat mbak Azza dan aku masih bayi. Kata ibu, mbak Na, mbak Lis juga dikasih sama Simbah Uti.

"Lalu kenapa aku tak pernah melihat atau mengenakan kalung itu, Bu?" Mbak Azza ganti bertanya kepada ibu.

***

"Ibu memang sengaja menyimpan kalung itu, mbak Za dan mbak Fa..."

"Kenapa, Bu?" Aku terus bertanya. 

"Biar kalian tidak terbiasa mengenakan perhiasan. Apalagi kalau masih bayi atau kecil..."

"Maksud ibu?"

"Menjaga keselamatan kalian dan kenang-kenangan dari Mbah Uti, ndhuk..."

**

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline