Mengko nek enek wa seka kancaku jawaben mbak. Wonge rep takon masalah artikel ngunu jare.
(Nanti kalau ada WA dari temanku, jawab saja mbak. Dia mau tanya masalah artikel gitu katanya)
Siang ini tiba-tiba saudara saya mengirim WA seperti itu. Terus terang ada rasa senang tapi agak beban juga.
Saya pribadi tak pernah belajar secara keilmuan tentang penulisan artikel. Teori penulisan artikel juga tak saya ikuti. Modal nekat saja nulisnya.
Berawal dari menulis materi pelajaran atau kuliah lalu saya publikasikan di blog pribadi. Pada awalnya saya mengelola wordpress. Baru kemudian saya dikenalkan dengan blogger atau blogspot oleh suami.
Tak pernah terpikirkan untuk menulis artikel yang baik itu seperti apa. Menulis ya menulis. Otodidak. Apa yang terpikir, itulah yang saya tuliskan. Kemudian tulisan itu pastinya saya baca ulang untuk menambah atau mengurangi data yang pas dari tulisan.
Dulu saya pernah menuliskan bahwa untuk mendukung tulisan yang baik bisa diambil dari quote tokoh, ayat-ayat suci, hasil riset atau penelitian dan lain-lain.
Tentu saja fungsinya untuk mempertegas pendapat atau argumen pada artikel yang sudah tertulis sebelumnya.
Lihat di sini
Yang menjadi pertanyaan, dari mana ide tulisan bisa muncul? Pertanyaan itu sering muncul dari beberapa sahabat. Mereka kepingin menulis, tetapi bingung mau mulai menulis dari apa dulu.
Oke, segala kejadian baik kejadian pribadi, keluarga, di tempat kerja, lingkungan tempat tinggal pastinya banyak yang menjadi sumber pikiran. Nah itulah yang bisa ditulis.