"Ibu, Keyla dipesenke jam i**o..."
Anak saya yang kedua seperti biasa, selalu meminta dan merajuk kalau ingin sesuatu. Sak dhek sak nyet, tanpa bisa ditunda pingin dituruti keinginannya.
Saya yang masih masa pemulihan karena asam lambung tinggi jadi pusing juga. Saya tahu jam i**o harganya selangit. Apalagi anak saya yang pinginnya macem-macem ini sering ngambek atau nangis lama. Hadeh... Anak saya keluar rumah lagi. Saya yakin dia menemui sepupu-sepupunya.
Biarkan Anak Mencari Informasi Barang yang Dimiliki Sepupunya
Semula saya akan menuruti keinginannya karena saya tak mau pusing karena rengekannya. Namun suami melarang keinginan saya itu.
Tunggu dulu, saya mau menuruti bukan asal menuruti. Dalam pikiran saya, saya akan minta anak saya untuk memilih, pingin dibelikan kasur atau jam i**o karena rencana saya memang akan membelikan kasur untuknya.
Tak lama anak saya pulang dari rumah sepupunya lalu cerita, "Bu, jam i**o Faiz cuma ada game satu."
Rupanya anak saya penasaran dengan jam milik sepupunya yang baru saja sampai karena dibeli secara online.
"Trus gimana?"
"Aku nggak usah dibelikan saja. Kalau mau nge-game aku pinjam HP ibu. Kalau telepon juga. Tapi belikan nomer untuk HP yang satu ya!"
Saya hanya menyanggupi untuk membelikan kartu perdana. Ya biar anak-anak bisa berkomunikasi dengan saudara-saudaranya juga.