Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul Mujahidah

TERVERIFIKASI

Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Kisah Spiritual di Tanah Suci yang Dinanti, Tahun Ini Absen

Diperbarui: 30 Juli 2020   13:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: gomuslim.co.id

Tahun ini jamaah haji Indonesia dan negara-negara lain harus menunda untuk berhaji di musim haji 2020 atau 1441 Hijriah. Masa pandemi membuat negara-negara mengeluarkan kebijakan penundaan keberangkatan jamaah calon haji ke tanah suci.

Meski tak ada jamaah haji dari segala penjuru dunia, Mekkah tetap menampung para jamaah. Tentu jamaah haji yang sangat beruntung itu untuk melaksanakan rukun haji pastinya memperhatikan peraturan protokol kesehatan.

Sehubungan dengan ditundanya keberangkatan para calon haji, tentu di lingkungan juga tak akan ada lagi harapan untuk mendengarkan kisah pengalaman spiritual mereka saat berhaji.

Memang menjadi sebuah kebiasaan jika ada orang yang pulang dari tanah suci, sanak saudara dan tetangga berdatangan atau mertakke. Tujuan utama tentunya bukan perkara oleh-oleh berupa barang. Meski terkadang keluarga mereka telah menyiapkan aneka makanan khas dari tanah Arab dan air Zamzam.

Ada pula tambahan oleh-oleh jika kemampuan ekonomi lumayan. Sajadah, mukena, jilbab, sampai lipstik dan kutek bisa menjadi oleh-oleh khas para jamaah haji.

Sekali lagi, motivasi untuk berkunjung ke rumah saudara atau tetangga yang pulang dari tanah suci tak melulu karena ingin oleh-oleh berupa barang.

Oleh-oleh yang ingin didapat adalah kabar kesehatan dan cerita atau kisah spiritual saat beribadah haji. Dari cerita atau kisah ini akan memotivasi diri untuk menjadi lebih baik. Terutama dalam beribadah fardhu dan bersosial yang baik.

Segala tindak-tanduk di rumah atau tanah air, akan terbawa sesampai di tanah suci. Itu kisah yang sering terdengar. Secara umum pun mengamini pendapat itu. Ya...para jamaah bisa mendapatkan pengalaman spiritual yang berbeda. Tentunya itu merupakan cerminan selama dia hidup dan beribadah.

Ada kisah seorang jamaah haji yang tiba-tiba kehilangan uang di tanah suci. Ternyata saat di rumah, yang bersangkutan sering mempergunakan uang yang bukan menjadi haknya.

Ada juga seorang jamaah haji yang sering mengisi pengajian. Ternyata saat wukuf, yang bersangkutan mendapatkan tempat yang berdekatan dengan sampah. 

Kisah ini seolah wajar jika kita berpikir bahwa jamaah haji yang cukup banyak yang akhirnya mengakibatkan jamaah tadi mendapat tempat yang kurang bersih. Tentu hanya jamaah yang bersangkutanlah yang lebih tahu dirinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline