Bisa dibilang aku dekat dengan lelaki bertubuh tinggi kurus dan berkulit bersih itu. Sebut saja namanya Iwan. Jika dilihat secara sekilas, dia terlihat cuek. Entah kenapa aku bisa santai saat mengobrol dengannya.
Bisa jadi orang mengira bahwa aku dan Iwan memiliki hubungan spesial. Padahal tidak. Yang jelas dia lagi pedekate dengan anak pak Lurah. Itu yang aku tahu. Sementara aku sendiri diam-diam menyimpan perasaan pada teman kampusku. Aku berharap rasaku tak bertepuk sebelah tangan. Ehem...
"Kenapa kamu tak menungguku sampai aku berangkat ke Lampung?" Tanya Iwan lewat chat. Dia memang memintaku untuk mengantar ke Agen Bus saat mau pulang kampung. Lebih jauh Iwan bercerita kalau dia dicandai calon penumpang lain saat menunggu bus berangkat. Mereka bilang kalau kami pasangan serasi. "Aku malah jadi pingin kamu beneran jadi pasangan serasiku," chatnya yang terakhir.
**
Pentigraf telah tayang di Secangkir Kopi Bersama dengan sedikit perubahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H