Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul Mujahidah

TERVERIFIKASI

Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

[Cernak] Tetap Mensyukuri Keadaan

Diperbarui: 13 Juni 2020   01:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: food.detik.com

Menjadi rayap seperti kami, pasti sangat sedih. Tak disukai manusia. Entah apa yang dipikirkan manusia. Setiap kali kami mencari makanan untuk persediaan di lubang tanah, yang kami sebut rumah, kami harus bertaruh nyawa.

Saat berjalan di atas kayu, secara tiba-tiba kami disemprot dengan air. Tetapi bukan air bersih yang biasa kami lihat di sekeliling rumah kami.

Air itu terasa pedih sekali jika mengenai mata kami. Terkadang juga membuat rayap di antara kami harus mati. Air itu seperti racun yang siap membunuh kami.

Kami sangat sedih. Kami hanya mematuhi perintah raja dan ratu kami. Mereka menyuruh kami untuk mencari makan. Pasti kami mematuhi perintah itu. Apalagi raja dan ratu sangat baik kepada rakyat kecil seperti kami.

**

Kami adalah rayap dari kelompok rakyat biasa. Kami biasa membantu ratu dan raja dalam urusan makanan. Tidak ada salahnya kami membantu mereka. 

Ayah dan ibu kami sangat marah kalau kami tidak patuh pada raja dan ratu. 

"Kita bisa hidup tenang dan makmur, karena raja dan ratu sangat adil, nak. Makanya kita harus menghormati mereka," ujar ibu.

Ya menurut ibu kami, tempat tinggal kami sangat nyaman. Tidak terlalu lembab dan tidak terlalu kering. Dalam musim tertentu, rayap yang dewasa akan menjadi cantik. Menjadi laron.

Laron bisa terbang ke sana kemari. Dan biasa muncul di pagi hari.

"Nanti mbak Yaya menjadi laron. Di tubuhnya akan muncul sayap..."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline