Bekerja di sebuah instansi pendidikan, pastilah berhadapan dengan siswa. Tingkah polah siswa yang menguji kesabaran dihadapi pendidik hampir setiap hari. Pada hari tertentu A berulah sementara siswa lain tertib. Di lain hari si A ikut tertib namun X yang berulah, dan seterusnya.
Meski menghadapi ulah seperti itu, pendidik tetaplah melaksanakan kewajibannya sebagai pengajar sekaligus pendidik siswa. Dalam melaksanakan kewajiban itu, pendidik jelas memedulikan hak siswa sekalipun bagi siswa terkadang nilainya tak lebih dari sebuah kungkungan.
Siswa baik dari tingkat dasar, maupun menengah sering merasa terbebani dari hal yang dilakukan pendidik atau gurunya. Kerapian rambut, berpakaian, disiplin mengerjakan tugas dari guru dinilai menyiksa.
Tak jarang guru dianggap sebagai sosok yang galak. Para siswa kurang memerhatikan hubungan sebab akibat dalam proses pembelajaran. Padahal guru atau pendidik mati- matian memberikan hak siswa. Guru atau pendidik menyadari bahwa dirinya adalah pelayan bagi siswa. Karenanya dia berusaha untuk memberikan pelayanan, perhatian dan kasih sayang layaknya seperti memperlakukan anak sendiri.
Seperti halnya anak- anak dalam keluarga. Terkadang siswa merasa iri kepada siswa dari sekolah lain yang pulang lebih awal. Hal ini karena sekolah kami yang berada di bawah yayasan, ada tambahan jam pelajaran. Jadi siswa pulang lebih akhir daripada siswa di sekolah negeri.
"Bu, kok kita pulang paling akhir terus..."
Salah seorang siswa mengeluarkan uneg- unegnya. Saya tersenyum dan menjelaskan perbedaan mereka dengan siswa sekolah lain. Disamping itu, saya menekankan bahwa mereka harus bahagia ketika pendidik atau guru melaksanakan kewajibannya secara maksimal.
"Nak, yakinlah. Yang bu guru lakukan ini adalah bentuk perhatianku akan hak kalian..." itu yang saya tekankan kepada para siswa saya. Dengan begitu mereka tak protes- protes lagi karena pada dasarnya mereka mendapatkan perhatian ---hak mereka--- sebagai siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H