Kemarin ketika masih di tempat kerja, tiba- tiba saya dikirimi gambar KIS atas nama saya oleh suami. Kebetulan suami adalah PNS tetapi bukan pendidik. Saya membalas pesan itu dengan mengacungkan jempol saya. Saya lanjut dengan kalimat "Muga- muga ora kanggo" ---semoga tak terpakai--- dan emoticon senyum manis.
Sebagai keluarga dari PNS saya dan anak- anak memang mendapatkan hak jaminan kesehatan dari negara. Meski mendapatkan hak seperti jaminan kesehatan, akan tetapi saya berharap semua anggota keluarga selalu sehat. Mengingat sakit itu benar- benar menderita. Tak bisa beraktivitas seperti biasa, makan minum juga tak enak. Tidur tak nyenyak dan pikiran bercabang karena memikirkan bagaimana mengurusi anak.
Kesehatan merupakan aset atau harta yang tak ternilai apapun. Betapa tidak, semua anggota badan jika sehat tak bisa diganti dengan rupiah meski kadang ada cangkok anggota badan dan bisa dinominalkan. Lebih menyenangkan kalau badan sehat. Saya yakin semua menyetujui pendapat saya tadi.
Sayangnya, meski menginginkan badan sehat, ternyata saya harus merasakan sakit juga. Akibatnya saya harus opname di rumah sakit, padahal anak- anak masih kecil. Pikiran jadi tak karuan. Ketika opname dan tak bisa tidur. Pagi sampai sore saya lebih sering di kamar inap sendirian. Suami tetap masuk kerja.
Ketika malam, sementara suami tidur karena lelah kerja dan menunggui di kamar inap, saya sampai menangis sendiri karena ingat anak- anak di rumah. Sambil menahan tangis saya sempat minta maaf kepada suami juga karena merasa merepotkannya.
Oh iya. Saya sampai dirawat di rumah sakit karena vonis ISK atau Infeksi Saluran Kemih. Beberapa minggu pinggang sakit, panas tak karuan. Dikompres tak ada perubahan. Malah kalau sore sampai malam saya merasa kedinginan.
Saya ---dengan diantar suami--- bolak- balik periksa ke bidan, dokter dan terakhir ke rumah sakit. Dari periksa awal di rumah sakit, setelah tes urin, ternyata tak ada pengkristalan pada saluran kemih. Saya bernafas lega dan hanya diberi obat jalan. Tak kunjung berkurang sakitnya, saya kontrol lagi. Hasilnya sama. Lagi- lagi saya diberi resep obat.
Setelah kontrol yang kedua dan saya merasakan sakit yang semakin menjadi, saya memutuskan berobat. Bahkan saya niat untuk opname saking saya tak tahan lagi.
Malam pertama berada di rumah sakit, saya dirontgen untuk mengetahui apa penyakit saya sebenarnya. Yang jelas badan saya memang nggregesi atau panas, kemungkinan karena infeksi tadi.
Setelah dua hari berada di rumah sakit, ketika dikunjungi dokter, saya diberitahu bahwa ada pengkristalan pada ginjal. Saya agak shock. Saya coba mengingat penyebabnya kira- kira apa. Kalau menurut informasi yang saya baca, batu ginjal bisa disebabkan oleh beberapa hal yaitu dehidrasi, menjalankan pola makan tertentu, riwayat penyakit batu ginjal dalam keluarga atau pernah menderita batu ginjal sebelumnya, mengalami masalah pencernaan atau pasca operasi organ pencernaan dan masalah obesitas serta menderita kondisi medis tertentu, seperti hiperparatiroidisme atau infeksi saluran kemih. (alodokter.com)
Kalau dilihat dari pemicunya, saya lebih berpikir bahwa penyebab batu ginjal karena dehidrasi. Saya kurang minum. Kalaupun minum lebih sering minum air yang kadar kapurnya cukup tinggi. Maklum saya tinggal di daerah berkapur.