Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul Mujahidah

TERVERIFIKASI

Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Catatan Hari Kedua di Eden 1

Diperbarui: 18 September 2019   14:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Vila Eden 1. Dokpri

Sebelumnya

Akhirnya mau tak mau aku menuruti keinginan Sherly. Meski sebenarnya berat juga. Baru saja bersepakat untuk menikah terus jarang ketemu, begitu ketemu malah di acara resmi. Di ruang yang sama, meski hanya untuk dua materi Diklat.

Aku menjalani tugasku sebagai instruktur sebaik mungkin. Aku harus semaksimal mungkin memberikan sedikit ilmu untuk para guru yang usianya lebih tua dibandingkan aku. Lebih senior, baik pengalaman maupun kedewasaan menyikapi anak didik.

Aku tak berani menyebut bahwa diriku lebih pintar daripada para guru yang menjalani diklat. Aku hanya merasa lebih beruntung saja karena menularkan ilmu pada para senior. Aku malah menyebut bahwa kegiatanku hanya menemani mereka agar bisa meraih harapan, lulus PLPG.

Aku tak boleh sombong atau tinggi hati. Para guru yang dianggap gagap teknologi, bukan karena tidak mampu. Mereka hanya perlu membiasakan diri berhadapan dengan komputer atau laptop.

Dan kulihat sejak hari kemarin, semangat para guru, terutama guru senior, sangat tinggi. Tak mau kalah dengan para guru yang lebih muda. Mereka selalu berusaha menaklukkan tugas dan berhadapan dengan layar monitor laptop yang mereka bawa.

Tak segan mereka bertanya pada instruktur atau sesama peserta diklat. Para peserta diklat meski berjuang untuk bisa lulus PLPG dan bisa menerima tunjangan profesi atau sertifikasi, namun memiliki rasa senasib sepenanggungan. 

Saling membantu, bahu membahu untuk mengerjakan tugas. Bila ada kesulitan, peserta yang mampu akan membantu peserta lain, tanpa pamrih. 

Melihat kegigihan para guru yang mengikuti program pelatihan keprofesian itu, aku hanya bisa membantu doa, semoga harapan mereka untuk meraih kesejahteraan bisa dipermudah dan dilancarkan. Agar mereka lebih bersemangat untuk mendidik, merawat, memupuki para geerasi bangsa agar menjadi pribadi yang tak hanya pintar tapi juga beriman, bertakwa dan berkarakter yang kuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline