Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul Mujahidah

TERVERIFIKASI

Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Ingat Kembali Kenangan Masa SD Ketika Diimunisasi

Diperbarui: 27 Agustus 2019   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekspresi ketika beberapa siswa diimunisasi. Dokpri

Upaya untuk menciptakan masyarakat yang sehat, pemerintah memberikan imunisasi. Untuk kekebalan tubuh dan agar tidak mudah terserang penyakit tertentu.

Imunisasi diperuntukkan bagi balita ( sampai 9 bulan, sekarang sampai 2 tahun) dan anak SD sebagai imunisasi lanjutan. 

Berikut adalah jadwal imunisasi anak usia sekolah dasar yang telah diatur oleh Kementerian Kesehatan (hellosehat.com)

Kelas 1 SD, diberikan imunisasi campak dengan waktu pelaksanaan setiap bulan Agustus dan imunisasi diphteria tetanus  (DT) setiap bulan November.

Kelas 2-3 SD, diberikan imunisasi tetanus diphteria (Td) di bulan November.

Sedangkan menurut Center for Disease Control and Prevention, jenis imunisasi anak lainnya yang juga sebaiknya dilakukan adalah (hellosehat.com):

Imunisasi flu yang bisa dilakukan ketika anak berusia 7-18 tahun yang mengalami flu setiap tahun. Jenis imunisasi ini merupakan imunisasi yang aman diberikan pada semua anak dengan kondisinya yang berbeda-beda.

Imunisasi Human Papilloma Virus, sudah bisa diberikan ketika anak perempuan berusia 11-12 tahun. Atau juga bisa diberikan saat anak mencapai usia 9-10 tahun, jika memang kondisi kesehatan anak memerlukannya. Untuk daerah Kulon Progo dan Gunungkidul dimulai sejak tahun 2017.

Imunisasi meningitis saat anak berusia 11-12 tahun. Namun imunisasi ini termasuk imunisasi khusus, sehingga harus dikonsultasikan dulu dengan dokter anak Anda.

Terlepas dari tujuan untuk menciptakan kesehatan masyarakat, kita tentu ingat sekali kenangan masa kecil ketika diimunisasi. 

Ekspresi yang bermacam- macam dari para siswa. Mulai dari menangis histeris ketika petugas Puskesmas baru memarkir mobil di halaman sekolah. Sampai guru harus mengejar atau memegangi siswa agar tidak lari. Ada pula yang mencari aman, siswa bilang kalau tidak diperbolehkan diimunisasi oleh ibu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline