Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul Mujahidah

TERVERIFIKASI

Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Revisi PPDB Sistem Zonasi, Masihkah Munculkan Protes Lagi?

Diperbarui: 22 Juni 2019   05:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tirto.id

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem Zonasi mengundang aksi pro kontra. Teman saya sudah bingung duluan karena memikirkan nasib anaknya kelak. Saat ini anaknya masih kelas bawah SD. Saya pun juga merasa khawatir dengan nasib anak saya. 

Secara pribadi, sebagai orangtua, saya menginginkan putra-putri saya bersekolah di tempat yang baik. Seperti keinginan orang tua lainnya. 

Kekecewaan para orangtua dan juga anak selalu akan diingat sampai kapnpun. Anak yang belajar tekun karena bermimpi untuk bersekolah di sekolah dengan pandangannya sebagai sekolah favorit, harus kalah dengan zonasi dan persyaratan lainnya. 

Seperti cerita teman yang berdomisili di Yogyakarta, dulu harus menelan kekecewaan karena anaknya tidak bisa masuk SMP 1 Yogyakarta. 

Anakku dulu nggak masuk SMPN 1 Yogyakarta gara-gara kalah dengan pemegang KMS. Begitu kisahnya. Akhirnya si anak melanjutkan sekolah di SMP 8.

Reaksi Pemerintah atas protes pelaksanaan PPDB sistem Zonasi

Setelah mendapatkan protes dari masyarakat, Presiden Jokowi mengisyaratkan untuk melakukan revisi peraturan PPDB Zonasi ini. Akhirnya Mendikbud, Muhadjir Efendi, merevisi Permendikbud no 51 tahun 2018 tentang PPDB. 

Semula perbandingan siswa yang diterima pada setiap sekolah dengan ketentuan 90% (zonasi/lokasi terdekat dengan sekolah) dan masing-masing 5% untuk jalur prestasi dan perpindahan orangtua. 

Revisi Permendikbud nomor 51 tahun 2018 dan reaksi Masyarakat 

Pada peraturan yang baru ketentuan akan diubah. Pada jalur prestasi menjadi 15%, pengurangan pada siswa yang dekat lokasinya dengan sekolah (menjadi 80%) dan perpindahan orangtua (5%). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline