Minggu kemarin saya berkomunikasi dengan salah seorang Kompasianer yang berasal dari Gunungkidul. Rencananya dia akan mudik ketika akan ada rasulan di daerahnya. Saya sih berharap bisa berjumpa. Maklumlah kenalnya juga lewat Kompasiana.
Dia menanyakan tentang Ngingrong yang ada di kawasan Mulo Gunungkidul. Saya sendiri belum pernah ke sana. Akibat kesibukan di sekolah dan rumah.
Alhamdulillah hari Senin ini, tanpa sengaja---atau mungkin juga direncanakan--- suami mengajak ke kawasan Ngingrong. Tujuan awal sih mau ke Wonosari saja, ambil pesanan laptop.
Alhasil, berdua dengan suami meluncur ke Ngingrong. Untuk ke sana cukup berjalan ke arah Jalan Baron, sampai pertigaan di daerah Mulo, kemudian ambil arah kiri. Kurang lebih 500 meter sampailah ke tempat pertama, Etalase Taman Batu.
Etalase Taman Batu
Sebagai daerah berbatu kapur, kabupaten Gunungkidul sangat memperhatikan dan memperjuangkan geopark agar diakui oleh UNESCO, termasuk Gua Pindul, Gunung Api Purba Patuk dan sebagainya.
Sebagai usaha pelestarian geopark dibangun juga Etalase Taman Batu. Sesuai namanya, di kompleks Etalase Taman Batu yang cukup luas, tersaji beragam batuan baik batuan beku, bataun sedimen, fosil kayu, lengkap dengan zaman ditemukannya batuan tersebut menurut kajian sejarah dan arkeologi.
Tempat ini sangat bagus untuk para siswa kelas atas SD sampai SMA agar bisa melihat langsung contoh jenis batuan yang ada.
Gua Ngingrong
Tempat kedua, Gua Ngingrong di cekungan tanah yang cukup dalam. Lokasinya tak jauh dari Etalase Taman Batu, ke timur kurang lebih 200 meteran. Jika punya nyali, pengunjung bisa turun ke cekungan yang cukup dalam itu. Kalau saya sendiri tak berani.
Di sebelah barat Cekung Ngingrong terdapat Taman Bunga, jika ingin berfoto-foto di sana. Saya dan suami langsung menuju ke Bukit Ngingrong, 100-200 meter dari Cekungan Gua tadi.
Bukit Ngingrong