Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul Mujahidah

TERVERIFIKASI

Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Anak Mami

Diperbarui: 10 November 2019   00:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sore hari di sekretariat KKN-PPL. 

Aku ikut bergabung dengan teman-teman yang tengah mengajak anak-anak untuk belajar membuat keterampilan dari plastik atau botol bekas. Ya meski hanya melihat dari jarak yang agak jauh. 

Setelah beristirahat di UKS plus di kamar sekretariat, badanku sudah lebih enteng. Semoga besok sudah bisa ikut aktif praktik mengajar. Rasanya penasaran, pingin ngerasain kalau ngajar anak SMP itu seperti apa. Sebelumnya sih sudah ada micro teaching di kampus. Cuma yang diajar itu teman seangkatan plus dosennya. 

Meski sudah enteng tapi aku mengenakan sweater hijau tosca kesayanganku karena masih merasakan hawa dingin. Tiba-tiba seorang anak, Intan namanya, mendekatiku. 

"Mbak, namanya siapa? Ikut KKN juga?"

Aku mengangguk dan tersenyum. Aku maklum kalau anak itu bertanya kepadaku. Aku baru saja bergabung di teras depan setelah acara dimulai. 

"Iya, dik. Namaku Ira.."

Anak itu mengangguk pelan. Anak itu lalu membisikkan sesuatu di telingaku. 

"Mbak Ira, ini bunga untuk mbak..."

Aku menerima bunga cantik hasil berkarya sore ini. Meski dari barang bekas tapi tetap cantik. 

"Wah.. Cantik sekali bunga buatanmu, dik. Makasih ya. Nanti mbak simpen deh..."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline