Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul Mujahidah

TERVERIFIKASI

Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Lukisan Hatiku

Diperbarui: 28 Desember 2018   04:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Warna-warni 
Seperti pelangi
Yang muncul dari cahaya yang bertemu titik-titik air
Tawa dan tangis itu warna
Suka duka itu pelangi
Yang terlahir karena hak dan kewajiban manusia

Layaknya karang di pantai
Terlihat kokoh dan indah
Tapi lihatlah ia lebih dekat
Ia terkikis...tererosi...
Dihantam debur ombak
Terlihatlah buih-buih seputih kapas
Ada lubang menganga...

Tetapi karang tetap indah
Mempercantik pantai
Juga menjaga keseimbangan alam
Di antara kicauan camar

Lukisan hatiku terpahat indah
Penuh karya seni di dasarnya
Biarpun badai mencoba memporakporandakannya
Hancur...terkoyak...
Hatiku tetap bertahan
Berharap pelangi kan terurai dari titik-titik air
Yang bersua dengan hangatnya mentari

Lukisan hati...penuh rona warna
Sedih dan bahagia
Hanya satu yang mampu mempercantiknya
Dia yang selalu singgah di hatiku
Dulu, kini dan selamanya...

---

Pernah terposting di salah satu blog-ku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline