Manusia adalah makhluk sosial, selalu membutuhkan orang lain. Dia tidak bisa hidup sendirian. Bergantung dengan orang lain. Oleh karena itu dia harus selalu berbuat baik kepada siapapun.
Akan tetapi manusia itu juga pengertian yang berbeda. Manusia menurut beberapa tokoh atau teori sangatlah bervariasi. Menurut Notonagoro, manusia adalah makhluk monopluralis, artinya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara jiwa dan raga. Dalam arti ini, aspek jiwanya meliputi cipta, rasa dan karsa.
Manusia selalu punya keinginan, harapan, cita-cita dan perasaan yang berbeda. Keinginan dan harapan serta cita-cita tak lepas karena manusia punya jiwa yang optimis. Jiwa yang selalu berpandangan positif akan masa depannya.
Lain lagi dengan teori Evolusi Darwin yang berpendapat bahwa manusia dipandang secara jasmani yaitu manusia berasal dari evolusi hewan bertulang belakang. Aspek jiwa menurut teori ini adalah dilihat dari fungsi otak manusia itu sendiri.
Teori evolusi Darwin sendiri sudah tidak banyak yang mempergunakannya. Perubahan dari kera ke wujud manusia seperti sekarang sudah ditinggalkan.
Menurut Warner yang mempelopori Psikoanalitik Tradisional berpendapat bahwa manusia berbuat karena dorongan yang bersifat instingtif. Insting manusia bisa berubah karena kemajuan pendidikan atau pengetahuannya.
Menurut Sigmund Freud, struktur kepribadian manusia meliputi:
1). Id yaitu dorongan biologis. Dalam Id terdapat potensi yang terbawa sejak lahir, insting- insting dan nafsu primer, sumber energy psikis yang memberi daya pada ego dan superego untuk menjalankan fungsinya. Id yang terletak di alam tak sadar manusia, berlaku prinsip kenikmatan berorientasi pada kenikmatan dan menuntut pemuasannya dan menghindari hal- hal yang tidak menyenangkan.
Strata kesadaran manusia dalam Id
* alam sadar
* pra sadar
* alam tak sadar
2). Ego, berfungsi merealisasikan kebutuhan- kebutuhan Id dengan jalan memilih bentuk- bentuk pemuasan kenikmatan yang benar- benar ada dan tersedia dan caranya dapat diterima dan sesuai norma- norma yang berlaku. Letak ego adalah di alam sadar dan sebagian di alam tak sadar.
3). Superego, yang merupakan pengembangan dari ego. Dalam superego terdapat prinsip ideal yaitu perilaku manusia harus sesuai dengan norma.
Pandangan tentang manusia oleh golongan humanistic antara lain dikemukakan oleh Rogers, Adler serta doktrin agama. Rogers menyatakan bahwa manusia berkembang untuk meraih kesempurnaan. Sedangkan Adler menyatakan bahwa manusia digerakkan oleh kebutuhan. Kebutuhan tersebut membatasi untuk mencapai kesempurnaan.