Menulis merupakan sebuah aktivitas yang gampang-gampang susah. Menyusun kata-kata menjadi kalimat yang bisa membius pembaca tidaklah mudah. Padahal dari menulis ini kita bisa berdakwah sekaligus mendapatkan uang saku tambahan.
Hal yang utama dan menjadi modal untuk bisa menulis adalah membaca. Dengan membaca maka cakrawala pengetahuan bertambah dan akan memperkaya referensi untuk penyusunan kalimat dan isi tulisan yang bagus. Kita juga bisa mempelajari tentang cara mengemukakan pendapat dalam bentuk tulisan.
Selain membaca, masih ada banyak hal yang merupakan modal untuk menulis.
Kemauan menulis. Hal ini bisa menimbulkan semangat untuk menulis, tidak mudah menyerah. Agar kemampuan menulis lebih keren maka kita bisa juga mengikuti berbagai pelatihan jurnalistik, seminar, sarasehan, dan sebagainya.
Motivasi menulis atau dorongan untuk menulis. Sepintar apapun seseorang bila tak pernah menulis maka tulisan yang dihasilkan juga tidak maksimal. Mengasah kemampuan bisa dilakukan dengan menulis artikel di blog pribadi atau dikirim ke media cetak.
Adapun motivasi seseorang dalam menulis itu bermacam-macam. Ada yang ingin memiliki popularitas, sekadar menyalurkan hobi, dan sebagainya. Akan tetapi motivasi yang paling baik ketika menulis adalah bertujuan menyampaikan kebenaran serta memberikan manfaat dan kemudahan dengan berbagi pengalaman, pengetahuan, motivasi dan lain-lain.
Kemampuan menulis. Kemampuan adalah hal yang juga harus dimiliki seseorang yang ingin menulis. Kemampuan ini berkaitan dengan bakat seseorang. Namun apabila tidak berbakat bukan berarti dia tidak bisa menulis artikel yang baik. Dia tetap bisa melakukannya. Tak lain dan tak bukan motivasi yang akan mendorong dia terus berlatih menulis, menulis dan menulis.
Setelah ketiga hal tersebut dimiliki seseorang maka langkah berikutnya adalah mulai menulis. Dengan diawali ide dan mengumpulkan bahan atau referensi tulisan. Bisa berasal dari buku, koran, majalah, berita di televisi, peristiwa sekitar yang aktual dan sebagainya.
Kemudian kita menulis. Menulis harus dengan hati. Mengalir apa adanya. Tak perlu memikirkan tulisan yang spektakuler. Butuh proses juga untuk membuat karya yang baik.
Tulisan yang sudah dibuat bisa dibaca ulang. Ada proses mengedit agar tulisan menjadi lebih padu padan.
Saya pribadi juga masih berlatih menulis. Menulis, siapa takut?