Lihat ke Halaman Asli

Jooi

Artikel seputaran hewan peliharaan

Memilih Shampo Kucing yang Terbaik dan Cara Pengunaannya yang Tepat

Diperbarui: 21 Maret 2024   06:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

  Shampo adalah bagian penting dari rutinitas perawatan kucing, tapi terkadang memilih yang terbaik bisa jadi sulit. Ini dia tipsnya: 

1. Pilihlah shampo yang memang dirancang khusus untuk kucing. Ini penting karena shampo biasa bisa menbuat kulit kucing iritasi. Hindari menggunakan shampo yang dirancang untuk anjing atau manusia karena pH-nya berbeda dan tidak sesuai untuk kulit kucing. 

2. Hindari Bahan Berbahaya: Periksa label untuk memastikan shampo tidak mengandung pewangi buatan, pewarna, atau bahan kimia keras yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit kucing. Lebih baik memilih shampo yang menggunakan bahan alami dan menghindari surfaktan buatan yang dapat menyebabkan reaksi alergi. 

3. Kucing cenderung lebih nyaman tanpa wewangian kuat pada shampo. Sebaiknya pilih yang minim wewangian atau tidak berbau sama sekali. Hal ini akan membuat mandi menjadi lebih menyenangkan bagi kucing Anda. 

Mandikan kucing maksimal dua kali sebulan untuk menjaga keseimbangan pH kulitnya. Pilihlah shampo sesuai dengan kebutuhan kulitnya, seperti antijamur untuk jamur, kutu, ketombe, atau bulu rontok. 

Tips sebelum dan sesudah memandikan kucing :
1. Sebelum di cakar, alangkah baik nya untuk memotong kuku nya terlebih dahulu dan sisir bulunya secara merata. 

2. Gunakan air hangat 36 derajat celcius untuk membasuh nya 

3. Hindari busa shampoo yang berlebihan pada area mata, telinga, mulut dan hidung 

4. Pastikan lubang telinga kucing sudah tertutup dengan kapas saat mandi untuk mencegah air masuk ke dalam lubang telinga. 

5. Hindari menjemur kucing di bawah sinar matahari setelah mandi. Sebaiknya, gunakan hairdryer untuk mengeringkan bulunya. 

6. Setelah mandi, berikan kucing hadiah berupa snack, untuk memperkuat stigma positif terhadap proses mandi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline