Lihat ke Halaman Asli

Esia akan Menghentikan Iklan Berbentuk Panggilan Telepon

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu hari, di awal tahun 2009 lalu, istri saya sedang menyusui anak kedua kami, Syafiq, yang baru berusia tiga bulan. Tiba-tiba terdengar dering suara telepon. Karena memang sedang menunggu sebuah panggilan penting, istri saya buru-buru berdiri, meninggalkan si bayi sendirian di dalam kamar. Lalu dia ke ruang tengah untuk mengangkat telepon. Tapi begitu diangkat, betapa jengkelnya dia karena yang didengarnya dari seberang hanya suara seorang perempuan lewat mesin otomatis yang berkata, "Untung Pakai Esia, bla… bla… bla…." Jengkel bukan main! Begitulah yang dirasakan istri saya ketika itu. Saya pun berkali-kali mengalami kejadian serupa. Ketika sedang asyik-asyiknya menulis naskah, ketika mood sedang tinggi-tingginya buat menulis, tiba-tiba handphone Esia saya berdering. Dan begitu diangkat, eh… ternyata cuma iklan! Setelah saya menceritakan hal ini kepada teman-teman lain, ternyata mereka pun sering mengalami kejadian serupa. Dan mereka pun sama jengkelnya dengan saya. Hanya saja, selama ini belum ada pihak yang mencoba komplain ke Esia. Atau saya yang belum tahu? Entahlah! Yang jelas, saya merasa bahwa bentuk iklan seperti ini harus dihapuskan. Selain menjengkelkan, iklan seperti ini juga mengganggu privasi, bahkan membahayakan bagi mereka yang sedang menyetir. Karena itulah, saya secara spontan sempat mengirim tweet kepada Anindya Bakrie (salah seorang petinggi di Bakrie Group, pemilik Esia):

Bang @anindyabakrie, tolong sampaikan ke pengelola Esia, mbok ya iklan dlm bentuk panggilan telp itu dihentikan. SANGAT MENGGANGGU!

Karena tak ada tanggapan, tanggal 5 Juli 2010 lalu saya mendirikan sebuah group di Facebook yang diberi nama "Gerakan Menentang Iklan Berbentuk Panggilan Telepon dari ESIA". Lalu karena ada sejumlah teman yang menganggap nama ini kurang pantas, akhirnya saya ubah menjadi "Mendesak ESIA agar Menghentikan Iklan berbentuk Panggilan Telepon". Saya merasa gembira, karena hanya dalam waktu 3 hari, jumlah anggota group ini sudah mencapai lebih dari 530 orang. Semoga di hari-hari berikutnya semakin ramai. Amiin…. Di Twitter pun, saya aktif menggaungkan gerakan ini. Tujuan saya adalah agar pihak ESIA segera menghentikan segala macam iklan yang berbentuk panggilan telepon. Dari aktivitas di Twitter tersebut, saya akhirnya "berkenalan" dengan sebuah account resmi dari Esia, yakni @SolusiEsia. Lewat account ini, Esia menyampaikan pesan berikut untuk membalas keluhan saya:

Salam, bila tdk berkenan dg tlp/sms promo Esia, mhn info no Esianya agar kami exclude dr daftar penerima tlp/sms tsb. Tks

Terus terang, saya merasa geram oleh jawaban ini. Sebab ketika melakukan protes, yang saya pikirkan bukan hanya diri saya sendiri. Maka segera saya reply:

Ini bukan soal saya sendiri, tp soal jutaan pengguna esia lain. Apa susahnya menghentikan iklan yang sangat mengganggu spt itu?

* * * Setelah saya mendirikan group "Mendesak ESIA agar Menghentikan Iklan berbentuk Panggilan Telepon" di Facebook, alhamdulillah banyak teman yang melontarkan keluhan mereka terhadap iklan dari ESIA yang berbentuk panggilan telepon tersebut. Berikut beberapa di antaranya.

huhhhh....kadang membahayakan....lagi nyetir...dikira penting tau2nya iklan...beteeee!!!!! (Fetty Faber) Waktu itu pernah saya lagi naik motor. Karena memang sedang menunggu telepon dari orang, tiba-tiba telepon cdma (esia) saya berbunyi. Walaupun nomor itu tdk terdaftar di phonebook, namun karena sedang menunggu telepon, maka saya pun berhenti sejenak dan mengangkat telepon tsb. Tapi apa yang terjadi ??? ternyata CUMA IKLAN !!! Bisa dibayangkan kalo ternyata sedang dalam kondisi yang genting/penting dan telepon yang masuk CUMA IKLAN ...??? :-( (Yudi Adhitiya) mau untung banget si lo ... gw di kamar mandi aja pernah di telepon operator...coba kalo bisa 3G KAN malu gw...hahahhahahah (Trian Rian Trianto) enak2 tidur tengah malem.. pas d angkat ternyata.. ehsial (Candra Bayu Astriyanto) kesel BT dll.. aplagi klo di waktu yang tidak menguntungkan!!! (Kris Valerize) …sangat menggangu sekali.Apalagi kalo kita dalam perjalanan or mengemudi kendaraan, pasti dikira tlp dari teman or klain (Cipto Prasetyo) iklan berbentuk panggilan telpon gangguuu bangeeettt..apalagi pas gw lg tidurr. (Intan Purbasari) sepakat saya menentang iklan ini....gak asik banget kalo lagi ada meeting... (Ahmad Zaki Al Bahasyim)

* * * Saya pun memposting ulang komentar teman-teman di atas ke Twitter. Tak lupa, saya mention @SolusiEsia agar mereka mengetahuinya. Alhamdulillah, beberapa menit kemudian, mereka memberikan jawaban yang cukup menggembirakan:

Salam, kami telah menyampaikan saran dan kritik ke pihak manajmen untuk dipertimbngkan, terima kasih.

Bahkan, Anindya Bakrie (salah seorang petinggi di Bakrie Group, pemilik Esia) juga memberikan tanggapan kepada saya:

Terima kasih atas masukannya. Kaminakan perhatikan.

Alhamdulillah, saya menganggap kedua tanggapan di atas sebagai niat baik dan tulus dari pihak Esia. Semoga ucapan mereka ini benar-benar tulus. Dan iklan berbentuk panggilan telepon benar-benar dihapuskan! Sekadar info, saya pun sempat membuat tweet yang berisi analisis dari segi bisnis mengenai iklan berbentuk panggilan telepon:

(1) Sbg bahan pertimbangan, apakah iklan via telp slama ini cukup efektif utk dongkrak penjualan #Esia? Ini perlu dipikirkan cc: @SolusiEsia (2) Tnyata, iklan via panggilan telp justru mbuat banyak pelanggan mrasa tganggu. Tak ada dampak positif sama sekali #IklanEsia @SolusiEsia (3) Kalo #Esia mpertahankan iklan panggilan telp, justru dr segi bisnis ini pborosan luar biasa. Tak ada untungnya sama sekali @SolusiEsia

Intinya: Kalau pihak Esia tetap ngotot untuk tidak menghentikan iklan berbentuk panggilan telepon, sebenarnya mereka justru rugi sendiri dari segi bisnis. Rugi dari segi uang (karena iklan seperti ini sama sekali tak berpengaruh terhadap peningkatan penjualan produk), juga rugi dari segi immaterial (citra Esia akan memburuk). Semoga kasus Esia ini menjadi pelajaran berharga bagi kita. Ternyata perlindungan konsumen di Indonesia belum begitu baik. Sayangnya, banyak masyarakat kita yang juga belum paham bagaimana cara menggunakan hak mereka. Termasuk dalam kasus iklan Esia ini, hampir tak ada konsumen yang protes secara terang-terangan. Saya berharap, semoga tulisan ini, juga Gerakan yang saya mulai dari Facebook, bisa menjadi awal yang bagus untuk menciptakan hubungan yang semakin baik dan harmonis antara produsen dengan konsumen. Amiin... Salam Sukses! Jonru Penulis, Blogger, Internet Marketer, Entrepreneur Hobi Mengamati Iklan di Berbagai Media * * * PERKEMBANGAN BARU (9 Juli 2010) Setelah teman-teman semua ramai-ramai mendukung group "Mendesak ESIA agar Menghentikan Iklan berbentuk Panggilan Telepon" di Facebook dan Twitter, alhamdulillah ada perkembangan menggembirakan dari Pihak Esia. Sebelumnya, mereka hanya menyarankan:

Bila Anda tidak berkenan dengan iklan kami, silahkan sebutkan nomor HP Anda, agar nanti kami exclude dari penerimaan iklan."

Kini, ada perkembangan baru. Pihak Esia tampaknya serius untuk memperhatikan keluhan kita. Tapi mereka sepertinya masih merasa berat untuk benar-benar menghapus layanan iklan via panggilan telepon. Tapi berita baiknya, mereka memberikan solusi yang cukup menggembirakan: Bila kita ingin berhenti menerima iklan-iklan menjengkelkan dari Esia, silahkan kirim SMS dengan format: REG DND lalu kirim ke 999 Ini adalah info resmi yang saya dapat langsung dari account resmi Esia di Twitter. Mereka juga menginformasikan bahwa layanan ini GRATIS. YUK ajak semua teman Anda yang menggunakan Esia untuk melakukan hal ini. Bayangkan bila semua pelanggan Esia melakukan hal yang sama? Tentu Pihak Esia akan segera menghapus iklan via panggilan telepon, karena tak ada yang minat. Hehehe.. Yuk kita laksanakan!!! NB: 1. Banyak teman yang bertanya, "Kenapa REG? Seharusnya kan Unreg?" Saya juga kurang paham, hehehehe.. Tapi ada teman yang berkata, "DND adalah singkatan dari Do Not Disturb". Jadi arti dari REG DND adalah "Mendaftar untuk tidak diganggu." Wallahualam 2. Anda juga bisa membantu menyebarluaskan foto yang berisi informasi seperti yang saya tulis di atas. Silahkan download gambar berikut ini:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline