Lihat ke Halaman Asli

Jonny Ricardo Kocu

Penulis Lepas

[Bagian II] Sistem Pertanian dan Kedaulatan Pangan Lokal Papua

Diperbarui: 26 Februari 2024   09:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Panen raya Nenas di Kampung Fonatu, Kabupaten Maybrat.

 Ironi Papua : Tanah Yang Kaya Pangan Lokal

Kedaulatan pangan lokal Papua merupakan keharusan, yang terus diperjuangan oleh masyarakat (juga pemerintah), agar jangan memicu beragam problem bagi kelangsungan hidup di Papua. 

"Kedaulatan Pangan adalah hak negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan Pangan yang menjamin hak atas Pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem Pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal (Pasal 1, UU No. 18/2012 tentang Pangan)" . 

Kedaulatan pangan lokal artinya kecukupan kebutuhan pangan lokal, yang mencakup ketersedian lahan, sistem pertanian, produksi, distribusi dan komsumsi. Bahkan dalam UU Pangan menekankan sistem pangan harus sesuai potensi lokal. Titik inilah, pangan lokal menjadi penting.

Baca Juga : Sistem Pertanian dan Kedaulatan Pangan Lokal Papua (Bagian I )

Pangan lokal Papua bisa dikatakan salah satu yang paling kaya di Indonesia, baik pada sektor pertanian, kehutanan, perikanan dan pertenakan dan lainnya. Seperti sagu, umbi-umbian, berbagai jenis kacang, sayur-sayuran, buah, daging, ikan dan lainnya, cukup berlimpah di Papua, baik yang dihasilkan (diproduksi) oleh tangan manusia, maupun tersedia di alam. 

Namun ironisnya, masih banyak problem kelaparan dan gizi buruk, bahkan kematian di Papua. Ironi ini membuat berbagai pihak perlu refleksi dan evaluasi terkait pangan lokal Papua. 

Apa yang bisa kita lakukan? 

Menurut saya mendorong dan memperkuat sistem pertanian yang tepat adalah salah satu alternatif untuk mewujudkan kedaulatan pangan lokal Papua.

Mendorong dan Memperkuat Sistem Pertanian Polikultur

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline