Lihat ke Halaman Asli

Jonny Hutahaean

tinggi badan 178 cm, berat badan 80 kg

Dipenjarakan oleh Kehendak Bebas

Diperbarui: 28 Agustus 2017   12:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

KEHENDAK BEBAS

Adanya "kehendak bebas" menjadi salah satu pembeda manusia dengan hewan lainnya, begitu kata filsuf dan begitu yang menjadi keyakinan umum, keyakinan mainstream.

Orang Indonesia tampaknya begitu memaknai "kehendak bebas" itu dan amat bersemangat mengimplementasikannya pada semua bidang di semua waktu di tiap tempat. Terutama, tentu saja yang terlihat dan teramati oleh saya, di Jakarta, ibu dari segala kota di Indonesia.

Di jalan raya, orang-orang Jakarta dari semua strata, strata apapun itu, semangatnya begitu luarbiasa tingginya untuk mengimplementasikan filosofi dasar "kehendak bebas", sangat implementatif dan konsisten. Di persimpangan, hasil resultan dari "kehendak bebas" setiap orang yang hendak melintasi persimpangan itu hanyalah "kemacetan parah, stagnan, berhenti total, klakson yang menderu-deru, makian yang terumbar, dan tensi yang menanjak". Kehendak bebas berubah menjadi kerangkeng.

Ojek on-line bebas melaju perlahan di tengah jalan menghalangi kenderaan di belakang, sambil melihat ponsel dan celingak-celinguk kiri-kanan. Angkutan umum sama dan sebangun. Bahkan mobil sedan mewah Mercedes dan Audi berpenumpang keren berdasi dan kemeja lengan panjang, bebas menelepon sambil menyetir melaju perlahan. Jangan pernah kau coba meng-klakson dari belakang, anda akan dimaki dan dipelototi.

Mobil apa saja bebas berhenti di mana saja dan kapan saja, tak perlu membedakan angkutan umum dengan mobil pribadi semewah apapun, keduanya sami mawon. Parkir?, seluruh bagian jalan adalah lahan parkir. Bahkan kehendak bebas itu menyebabkan orang boleh parkir menutup gerbang masuk ke rumah orang lain, tanpa diiringi rasa bersalah barang seupil.

Sekian persen dari penjara kemacetan di Jakarta bersumber dari implementasi "kehendak bebas" yang sangat bebas dan konsisten.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline