Lihat ke Halaman Asli

Jonny Hutahaean

tinggi badan 178 cm, berat badan 80 kg

Kurikulum Proyek, Proyek Kurikulum

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Michael Faraday, setiap yang pernah mempelajari Fisika pasti mengetahui tentang dia. Seorang anak petani miskin yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Pria ini bekerja serabutan, dan akhirnya memperoleh pekerjaan tetap di perusahaan penerbit. Tetapi, entah bagaimana, hasratnya terhadap ilmu begitu membara. Semua jurnal yang akan diterbitkan pasti habis dilahap dan dilalap.

Pria ini juga giat melakukan percobaan ilmiah sederhana, seadanya, dan murah. Justru karena ketidak mampuannya pada bidang matematikalah yang menyebabkannya selalu berpikir ke arah konsep. Konsep “Medan gaya” yang kini menjadi standar pada semua ilmu Fisika tentang gaya, adalah ide orisinil yang sangat brilian. Ilmuwan yang dibesarkan hanya oleh kemauan dan hasrat. KESIMPULAN : FARADAY TIDAK DIHASILKAN OLEH KURIKULUM.

Albert Einstein, sang kakek yang kondang dengan kumis dan rambut acak-acakan, terlihat sebagai kakek yang lugu dan cocok menjadi paman yang baik bagi semua orang. Pada masa sekolah setingkat SMP dan SMA menjadi siswa paling merasa bosan, bahkan hampir tidak lulus dari SMA. Masalahku di matematika jauh lebih besar dibandingkan dengan masalah semua orang, katanya suatu saat. Kalau tes ke Universitas memang dia ini selalu gagal, jadi dipilihnyalah politeknik, yang mengantarkannya memperoleh pekerjaan sebagai pegawai rendahan di kantor pencatat paten.

Justru di situ pemikirirannya yang orisinil menjadi berkembang pesat. Kemurnian pikirannya yang begitu sangat orisinil bukan hanya mengubahnya, tetapi merevolusi paradigma semua manusia tentang waktu dan ruang. Waktu dan ruang tidak mutlak, katanya membuat bahkan ahli fisika saja bingung. Waktu berjalan lebih lambat pada benda yang bergerak atau pada daerah bermedan grafitasi kuat. Ruang melengkung terdistorsi oleh kehadiran massa, maka makin bingunglah umat manusia. Tetapi hingga kini, segala eksperimen yang dirancang untuk membuktikan kesalahan teori relativitas, malahan justru menghasilkan data yang semakin membuktikan kesahihan teori tersebut. KESIMPULAN : ALBERT EINSTEIN TIDAK DIHASILKAN DARI KURIKULUM.

Heisenberg, ilmuwan yang menjadi salah satu kakek moyang mekanika kuantum yang membingungkan itu, dan juga menggoyahkan fondasi kefisikaan, hampir tidak lulus pada sidang doktoral. Memo dari Einstein menyebutkan bahwa pemuda ini cemerlang, maka dewan penguji dengan rasa kesungkanan yang tinggi memberikan nilai terendah untuk sekedar lulus demi menghargai memo Einstein. Di kemudian hari, Heisenberg menjadi ilmuwan paling berpengaruh terhadap perkembangan mekanika kwantum. KESIMPULAN : HEISENBERG BUKAN HASIL KURIKULUM.

Bill Gates membangun mimpi untuk menciptakan sesuatu agar di setiap meja di seluruh dunia ada PC (Personal Computer). Ide orisilnya yang pertama adalah system operasi MS DOS. Demi impian yang dibangunnya dan demi mewujudkannya, jika orang-orang berlomba-lomba masuk ke Harvard University, Bill malah meninggalkannya. Hasilnya, pada masa tertentu perusahaan yang didirikannya mendominasi dunia melalui software yang diciptakannya. Itu membuat Bill menjadi orang terkaya di dunia dengan jumlah kekayaan yang tidak masuk akal. KESIMPULAN : BILL BUKAN HASIL KURIKULUM.

Mereka ini saya pilih hanya sekedar contoh, PENDIDIKAN BUKAN TENTANG KURIKULUM.

Itulah sisi yang membedakan kita dengan mereka, bangsa Indonesia dengan bangsa lainnya.

Kita, adalah bangsa yang gila terhadap kurikulum. Hitunglah jumlah kurikulum sejak merdeka hingga kini, akan kau dapati bahwa kita adalah bangsa yang memiliki paling banyak kurikulum, tetapi tingkat mutu pendidikan paling rendah.

Bagi bangsa lain ini adalah aneh, tidak bagi bangsa Indonesia. Bukankah kurikulum itu adalah sebuah proyek yang membutuhkan dana raksasa dan karena itu dapat menjadi pemasukan pribadi berjumlah raksasa ?. Tentu saja melalui korupsi, baik itu korupsi pribadi, atau bisa korupsi institusional. Itu sebabnya, setiap menteri yang baru akan serta merta merancang kurikulum yang baru. Gue juga pengen uang, pikirnya.

MASA BODOH DENGAN PENDIDIKAN.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline