Lizzo, seorang rapper, asal Amerika yang dikenal sebagai orang yang menyebarkan 'body-positivity', telah dituduh melakukan tindakan body-shaming dan pelecehan seksual pada 2 Agustus yang lalu.
3 mantan kru Lizzo menuduh bahwa Lizzo telah melakukan pelecehan seksual, agama, ras, diskriminasi, serta melakukan penjara palsu. Lizzo juga telah dituduh melakukan tinadkan body-shaming dan memaksa penari untuk memegang dada performer.
Salah satu klaimnya adalah untuk menekankan Bu Davis untuk memegang dada salah satu performer di klub malem Amsterdam. Bu Davis, walaupun telah menolak, akhirnya tetap melakukannya karena takut akan membawa buruk ke tim nya.
Ms Davis juga telah mengakui bahwa dia kesusahan untuk berkomitmen sebagai perannya dalam pemeran tari.
Dalam tari profesional, peningkatan berat badan seorang penari biasanya menunjukkan penarinya merasa kurang termotivasi sebagai penari; tetapi, Lizzo dan timnya terlihat hanya sedikit terkhawatir dengan kenaikan berat badan Bu Davis.
Gugatan yang diajukan di Pengadilan Tinggi Los Angeles dan diberikan kepada NBC News oleh firma hukum penggugat juga menuduh bahwa kapten tim tari Lizzo telah memaksa suatu agama kepada kepercayaan lain dan meledek mereka yang melakukan hubungan seks pranikah sambil berbagi fantasi seksual cabul, meniru seks oral, dan secara terbuka mendiskusikan keperawanan salah satu penggugat.
Sehari setelah tuduhan tersebut, Lizzo memberikan pernyataannya melalui postingan Instagram yang mengatakan bahwa ceritanya sangat "tidak dapat dipercaya". Dia juga mengatakan bahwa dia mengerti rasanya untuk diperlakukan body-shaming dan karena itu, dia tidak ingin melakukan tindakan body-shaming ke orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H