Lihat ke Halaman Asli

Hal-Hal Sepele Sering diabaikan ketika Menulis Cerpen

Diperbarui: 13 Agustus 2015   09:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Hal-Hal Sepele yang Sering Diabaikan Saat Menulis Cerpen...

1) Tanda baca, seperti letak titik, koma, tanda petik, tanda tanya/seru. Sepertinya sepeleh tapi ini bisa menghancurkan reputasi cerpenmu, apalagi jika diikutkan lomba atau kirim ke media.

2) Kata-kata mubazir, yakni menulis kata yang sama dalam satu kalimat atau satu paragraf, atau bisa menulis dua kata atau lebih yang sama arti/maksudnya.

3) Kalimat yang terlalu panjang, bahkan ada yang sampai 30 kata dalam satu kalimat. Penggal jadi lebih singkat dan padat sehingga bisa membantu pembaca dalam menangkap maksudnya. Idealnya cukup 8-12 kata saja dalam satu kalimat. Atau lebih pendek juga tidak masalah.

4) Penulisan huruf kapital yang salah tempat.

5) Penulisan kata keterangan yang salah tempat dengan kata awalan, contoh: "di" dan "ke". Perhatikan kapan sebagai kata depan keterangan ditulis terpisah contoh "di sekolah" dengan kata  "ditulis".

6). Pengaturan kalimat dialog yang sering digabung dengan paragraf narasi/deskripsi.

7) Terlalu suka bertele-tele menuliskan deskripsi.

8) Teknik menulis cerita yang kurang menarik, datar dan terlalu menjelaskan, seperti menulis artikel.

Semoga tulisan singkat ini bisa sedikit membantu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline