Lihat ke Halaman Asli

Harjuni

Talk less do more

Puisi | Si Joni Kecil

Diperbarui: 27 April 2017   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pohon ketapang, pohon waru dan pinus…
kenangan masa kecilku banyak bersama pohon-pohon besar itu, buahnya, bunganya, daunnya hingga ulat bulunya…

di sebuah desa kecil di pedalaman Sulawesi sana, terkenang si joni kecil bersama teman-temannya, berlarian, kejar-kejaran, guling-gulingan, tertawa heboh…

waktu sudah berlalu jauh, pohon-pohon itu sudah lama mati, rasanya semua sudah berubah, rasanya detakan jam makin lambat, tampaknya langit pun bukan lagi yang dulu, bumi pun demikian, Joni pun demikian…filmnya bukan lagi power rangers, mainannya bukan lagi petak umpet, namun bagaimana ia harus tetap bertahan hidup,

semakin dewasa rasanya semakin menakutkan, seperti melangkah diatas kaca, tiap hari melihat orang berjatuhan dalam menyongsong masa depannya, kadang menghantuiku…

jujur saja saya benci menjadi dewasa, ingin selalu di peluk dan di ciumi sang ibu, menemaninya ke pasar dan dibeli’in mobil-mobilan, di gendong pergi kebun oleh ayahku…
dan kini kubenci melihat mereka semakin hari semakin tua…sekiranya Tuhan bertanya padaku, maukah aku jika Ia mengembalikan waktu untukku?? Ooh Tuhan tentu saja aku sangat mau…




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline