Lihat ke Halaman Asli

Celoteh Bapak Guru

Diperbarui: 28 Juli 2016   11:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: aniesbaswedan.com

Reshuffle kabinet boleh saja terjadi di Ibukota Negara namun dampaknya meluas ke berbagai daerah. Bahkan sampai di keluarga saya. Pagi ini bapak bangun dari tidurnya dan mengatakan kalau tidur malamnya kali ini tidak begitu nyenyak seperti hari-hari biasanya. Dalam benak saya, mungkin beliau mimpi buruk semalam. Sehingga saya tidak lagi menanyakan alasannya. Tetapi selang beberapa menit kemudian beliau mengatakan semua itu karena reshuffle kemarin.  

Lalu dengan nada sedih ia mulai berbicara tentang reshuffle kemarin. Baginya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan tak layak diganti karena berbagai kebijakan atau langkah-langkah kongkrit yang dilakukan oleh Menteri yang murah senyum ini bisa dibilang berhasil. 

Sekolah-sekolah lebih mudah mengimplementasikan kebijakannya. Pendekatan yang lebih humanis ternyata membawa angin segar di dunia pendidikan. Bahkan sekarang ini sekolah-sekolah yang menurut bapak saya dulu seperti “penjara yang berisi ilmu” kini berubah menjadi “taman ilmu” yang sejuk bagi anak didik. Bapak saya boleh berkomentar demikian karena beliau adalah salah satu dari sekian banyak bawahan di Departemen yang pernah dipimpin pak Anies alias Guru.

Kalau tidak salah, bapak Anies sudah tiga kali mengunjungi Ambon dan berbicara dengan kami para guru. Orangnya ramah, nadanya bicaranya santun. Demikian sambung bapak. Ooh.. Ada kelanjutannya ya to! Saya pikir sudah selesai.

Setelah meluapkan kegundahannya yang panjang, ia akhiri dengan ucapan terima kasih. “Pokoknya terimakasih pak Anies, semalam saya sudah membaca surat anda kepada saya (guru-guru)”. Setelah itu, bapak saya cepat-cepat bergegas ke sekolah karena masih ada tanggung jawab yang harus ia selesaikan.

Apapun komentar bapak saya, disana tetap terbesit harapan untuk pendidikan yang lebih baik, siapapun yang menjadi Menterinya tidak mengapa asalkan perbaikan mutu pendidikan tetap menjadi prioritas utama. Paling tidak bapak saya telah mewakili perasaan ribuan guru yang ada di negeri ini. Terima kasih pak Anies. Seperti motto pak Anies “Setahun mengajar, seumur hidup menginspirasi” demikian yang telah Pak Anies lakukan “20 bulan mengabdi, seumur hidup menginspirasi”.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline