Lihat ke Halaman Asli

Temukan Nasionalisme di Banyuwangi

Diperbarui: 7 September 2017   13:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Boombastis

Suatu hari seorang teman yang baru berlibur ke Banyuwangi membawa segudang cerita menarik beserta foto dan video yang luar biasa. Teman yang cantik ini menyarankan saya untuk segera main ke Banyuwangi. "Buktikan sendiri, lo gak akan menyesal", ujarnya dengan bibir merah merekah sambil menyelipkan senyum yang susah terlupa.

Akhirnya di sebuah akhir pekan yang panjang, saya dan sejumlah teman memutuskan berangkat ke Banyuwangi. Tujuannya satu: liburan dan rileks.

Diawali dengan pendaratan di Bandara Blimbingsari, bandara baru berkonsep green airport  ini akan membuat anda kagum karena simply keren. Dengan transportasi udara, wisatawan yang ingin berlibur tak perlu membuang waktu lebih panjang di perjalanan darat. Apalagi, rute penerbangan dari Jakarta saat ini tersedia tiap hari.

Melanjutkan perjalanan ke pusat kota,  kami menemukan sarana publik yang membuat daerah berjuluk 'Sunrise of Java' ini tampak sangat nyaman. Mulai dari jalanan yang mulus dan terawat baik hingga tumbuhan hijau yang mewarnai tiap sudut kota. Suasana teduh yang tercipta seakan menutupi kenyataan bahwa kota ini terletak di pesisir pantai yang berudara panas.

Kami menemukan taman kota yang menyenangkan. Anak muda, keluarga, dan pelajar saat sore hari atau akhir pekan terlihat ngumpul nongkrong, tak sedikit yang membawa laptop. Ada hotspot untuk bisa mengakses internet. Terlihat warganya sangat bahagia punya fasilitas kota seperti ini.

"Banyuwangi saat ini berubah tidak lagi dipersepsikan seram gara-gara citra klenik dan santetnya bro", kata seorang teman lama yang saat ini bertugas di Banyuwangi. Kami janjian bertemu makan siang bareng di sebuah warung kuliner ngetop yang makanannya sungguh lezat. Saya cuma ingat namanya Sego Cawuk.  

Banyuwangi banyak mendapat penghargaan. Wisatawan nasional dan internasional berdatangan. Bukan hanya prasarana dibangun, layanan publik seperti taman kota dan kesehatan disediakan dengan baik, partisipasi masyarakat juga meningkat positif ikut membangun daerahnya. Paling utama adalah peningkatan kinerja pelayanan publik dan pembangunan serius di sektor wisata telah mengangkat ekonomi masyarakat.

"Pak Anas, Bupati Banyuwangi saat ini punya segudang strategi inovatif untuk memajukan Banyuwangi mendunia tanpa meninggalkan tradisi-tradisi lokal", kata pengusaha mobil sewa yang mobilnya kami gunakan dengan bangga. Ia terdengar sudah seperti seorang pengamat politik handal.

Sejumlah lokasi wisata kami kunjungi. Antara lain, pertama tentunya ke Taman Nasional Baluran. Berkunjung ke taman nasional ini, kita seolah dibawa pergi ke benua Afrika, karena di sini terdapat padang savana terluas di Pulau Jawa dengan spesies hewan dan tumbuhan yang beragam.

Tempat lain yang kami kunjungi adalah Kawah Ijen. Meski Indonesia memiliki banyak sekali gunung berapi, namun Gunung Ijen yang paling memiliki pemandangan menakjubkan. Jika anda berada di puncak gunung di saat hari masih gelap anda akan melihat api memancarkan cahaya biru. Anda akan tertegun. Tunggulah sampai matahari terbit saya jamin anda akan lebih terpukau.

Selanjutnya banyak pantai yang indah, pun dengan ombak yang menakjubkan, terdapat di Banyuwangi. Ada Pantai Sukamade yang punya sajian menarik yakni ikut melepas tukik ke laut. Tukik adalah bayi penyu yang dilahirkan di pantai dan kita bisa ikut melepasnya ke laut lepas.Terletak di kawasan Taman Nasional Meru Betiri yang kaya akan flora dan fauna, selain bisa menikmati keindahan alamnya, Pantai Sukamade juga terkenal sebagai habitat penyu-penyu raksasa dan langka bertelur.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline