Lihat ke Halaman Asli

Maraknya Aksi Unjuk Rasa Soal Penolakan Revisi Aturan Taksi Online Diduga Didanai Operator Taksi Online

Diperbarui: 31 Oktober 2017   16:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Pro dan kontrak soal aturan taksi online dan konvensional sampai saat ini masih menjadi perbincangan hangat, baik dikalangan pengusaha taksi  maupun pengguna taksi itu sendiri.

Beberapa hari yang lalu, Menteri perhubungan telah mengesahkan revisi peraturan taksi online yang bertujuan biar ada payung hukum dan kesetaraan diantara taksi yang lainnya. Namun diantara operator taksi online keberatan dengan revisi peraturan menteri soal pengaturan taksi online tersebut. Salah satu di antaranya aturan pemasangan stiker di badan mobil, aturan pembatasan wilayah, dan aturan uji KIR bagi mobil taksi daring.

Atas dasar beberapa point diatas, ada sejumlah driver taksi online yang melakukan protes atau demo didepan kantor Kementerian perhubungan (25/10), serta hari ini (31/10) mereka juga melakukan demonstrasi dengan tuntutan yang sama agar point-point yang ada dalam revisi tersebut dibatalkan.

Terkait dengan adanya demonstrasi tersebut, Informasi yang beredar bahwa driver taksi online yang melakukan demostrasi didepan Kementerian Perhubungan diduga didanai oleh salah satu operator taksi online, hal tersebut terlihat dari akomodasi yang mereka bawa dan beberapa pesan berantai via Whatapps.

Maraknya aksi unjuk rasa tersebut, KAMERAD menuntut agar salah satu Operator Online untuk berhenti melakukan provokasi terhadap pengemudi online. Karena hal tersebut sangat merugikan perusahaan dan pengemudi itu sendiri. Kita harus patuh dan tunduk terhadap aturan pemerintah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline