Lihat ke Halaman Asli

Berenang Bersama Ubur-ubur Tak Menyengat di Danau Mariona, Togean

Diperbarui: 22 Februari 2016   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau orang-orang lagi pada ngomongin atau sekadar berbincang mengenai danau yang ada ubur-ubur tak menyengat pasti langsung terucap Danau Kakaban di Kalimantan Timur. Eits, tahan dulu omongannya, Togean juga punya loh! Namanya adalah Danau Mariona. Togean sendiri terletak di Sulawesi Tengah, kabupaten Tojo Una-una. Mungkin lokasi ini masih terasa asing di telinga. Danau yang berwarna kehijauan ini terbentuk akibat suatu proses yang ajaib, ya, ajaib #halah #soktahu.

Perjalanan menuju danau ini membutuhkan perjuangan yang hebat, ombak yang besar membuat perahu yang kami tumpangi. Lucunya, pada saat sudah sampai di pulau yang ada danaunya itu, ternyata perahu tidak bisa merapat karena gelombang tinggi dan kami harus berenang dari tengah untuk sampai di pulau! Benar-benar perjuangan, tapi namanya juga baru pertama kali mau melihat danau ubur-ubur ya kami semangatnya bukan main.

Setelah berjalan beberapa meter dari bibir pantai, akhirnya sampai di dermaga kecil di dalam danau, lalu saya langsung ingin menceburkan diri ke air. Sangat antusias sekali karena disini kami bisa berenang bersama ratusan ubur-ubur tak menyengat alias gak ada sengatnya! Pertama kali rasa takut menyelimuti diri, kenapa? Pertama, airnya tidak terlalu bening seperti di laut. Kedua, cuma kami sekeluarga yang ada di danau ini (berasa yang punya danau). Sebelum berenang saya bertanya kepada Pak Ambi, guide kami selama perjalanan, “Disini ada ularnya gak ya?”, “disini ada buaya gak ya?”, dan semua binatang buas disebutkan, “Oh, tidak ada itu semua, belum pernah ada keliatan”, APA?! Belum pernah? terus bagaimana kalau pas kami berenang tiba-tiba ada? Akhirnya kami pun menceburkan diri, kecuali ibu saya.

 Ketika berenang, saya takjub akan keunikan ubur-ubur disini, ada yang berwana orange, kemerah-merahan, putih, bahkan ada yg bercampur dengan ungu. Tak henti-hentinya saya memegangi ubur-uburnya, mungkin di dalam benak sang ubur-ubur merasa tak suka, tapi apa dayalah mereka *lah.

 

Semakin ke pinggiran danau, bisa dijumpai ikan-ikan kecil yang berenang kesana-kemari, bahkan ada yang mendekat seperti ingin berkenalan. Airnya terasa payau, agak asin, mungkin danau ini masih terhubung dengan laut, mungkin.

Setelah puas berenang bersama ubur-ubur lucu ini, kami kembali ke perahu dengan berenang lagi dan melanjutkan program island hopping di Togian. Danau Mariona ini masih belum banyak pengunjungnya, mungkin karena daerah Kepulauan Togean ini juga bisa dibilang sepi pengunjung, kebanyakan adalah turis asing, banyak yang berasal dari Eropa dan Australia, turis lokal mungkin bisa dihitung dengan jari.

Saya berpikir bahwa sepertinya masih minim informasi dan promosi yang baik mengenai danau ini juga mengenai pariwisata di Togean. Padahal , katanya kepulauan yang berstatus taman nasional ini memiliki keanekaragaman hayati tertinggi kedua setelah Raja Ampat. Dan soal danau ubur-uburnya hanya terdapat 4 lokasi di dunia! Sayang kan, banyak potensi tetapi belum dimaksimalkan.

Berenang bersama ubur-ubur yang baik hati ini merupakan pengalaman terbaik saya selama ber-traveling! Nantikan cerita saya selanjutnya tentang perjalanan ke Kepulauan Togean!

Let’s Explore the Beauty of Indonesia!

Kunjungi jonathanbayus.wordpress.com untuk kisah perjalanan lain yang tidak kalah seru!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline