Lihat ke Halaman Asli

Mimpi Bersamamu Dan Saya (tidak) Menginginkannya !!!!

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Telepon genggam saya berdering, nomor baru dan saya tidak mengenalnya

“Hallo dengan Jo??” suara dengan bass yang berat dan tegas

“Iya Pak,dengan siapa saya bicara”

“Tolong datang ke Solaria lantai 2 di Eastcoast,, saya tunggu sekarang juga”

Tuuuttttt ttuuuuutttt tuuuuuttttt

Telepon diputus, saya merasakan sesuatu yang penting dan saya harus datang, tanpa merasa curiga akhirnya saya datang ketempat tersebut. Setelah taxi datang saya langsung berangkat. Tidak begitu sulit menemukan tempatnya, alngkah kagetnya saya. Saya sering melihat orang tersebut walau hanya sekedar foto tapi saya yakin dia orangnya

“Silakan duduk mas Jo”

“Ada apa pak,, sepertinya ada hal yang penting”

“Yahhh seperti yang saya duga kamu pasti sudah tau siapa saya,, okkeee

Saya merasa anda juga sudah dewasa, saya mau bertanya… Seberapa jauh hubungan mu

dengan Dek Yan (istrinya)?”

Saya sedikit kaget tapi dari awal saya sudah menangkap (merasa) arah petemuan ini

“Saya dulu dekat dekat dengan istri bapak tapi itu dulu sewaktu saya kuliah dan saya pernah

mengungkapkan rasa sayang saya”

brakkkkkk

Kepalan tangan itu mengenai pipi kiri saya,, dan saya mencoba duduk tegp lagi

“Kamu yakin bahwa kalian sudah tidak ada hubungan lagi?”

“Jujur saja pak, saya masih sayang sampai sekarang tapi tidak mungkin buat stri bapak

karena yang saya tahu dia sangat menyanyangi keluarga”

brakkkkk

Untuk kedua kalinya kepalan tangan itu mengenai pipi kiri saya

“Baik pak, saya mengaku salah tapi ini perasaan yang tidak bisa saya atur sendiri,, dan Bapak juga harusnya mengerti seberapa berat perasaan yang harud ditaggungnya,, Bapak pergi untuk waktu yang cukup lama dan hanya pulang sebentar,, bagaimana dia mengurus itu semuanya?”

Untuk ketiga kalinya kepalan tangan itu tertahan oleh tangan ku

“Mas Jo, kamu masih muda dan kamu belum mengerti bagaimana kehidupan berumah tangga itu!!!”

“Dan Bapak sepertinya tidak tahu bagaimana memperlakukan wanita itu secara baik,, bukan hanya materi tapi juga kenyamanan batinnya”

Sebentar rasanya tempat itu sangat hening

“Apa kamu masih menyanyanginya? Apa kamu yakin kamu bisa membahagiakannya?”

“Yang saya tahu saya masih menyanyaginya sampai saat ini, untuk membahagiakannya saya selalu berusaha dari dulu”

“Nikahi dia”

Dooooorrrrrrr,, seperti peluru senapan menembus kepalaku dan aku hanya terpaku berpikir bagaimana seorang suami meminta pria lain menikahi istrinya sendiri

“Maksud Bapak???”

“Bagaimana saya sanggup mendengar dia mengigau dan memanggil-manggil namamu setiap malamnya,,, Sepertinya dia mengharapkan kebahagian dari kamu dan satu lagi yang perlu kamu tahu

Dek Yan sakit dan kemungkinan hanya bertahan dalam setengah tahun,, hanya kebagaiaan yang mampu membuatnya bertahan lebih lama,, aku berharap kamu mampu memberinya”

Aku terdiam dan tak mampu bicara seperti terkena bom yang sangat dahsyat, hampir air mataku menetes begitu saja.

“Besok jam 8 malam kamu kerumah jangan telat” dan Dia pun pergi begitu saja meninggalkan aku sendiri

Liburan yang menghadapkan ku pada kenyataan, dengan rencana awal untuk bertemu dengannya dalam kebahagiaan. Setelah sampai di depan rumahnya akupun berhenti sejenak mengenang bagaimana dulu saya sangat menikmati lewat dari depan rumah ini hanya untuk memastikan dia tidak sendiri (pemikiran ku dulu)… Tiba-tiba HP saya bergetar, ada pesan singkat

Dari : +6281330xxxxxxx

“Saya sama anak2 lagi keluar, kamu temani dek Yan,, aku ngak pengen ank2 lihat kamu dirumah jam 11 kita pulang”

Pintu gerbang yang terbuka dan saya langsung masuk,, setelah beberapa kali mengetok pintu akhirnya dia membuka pintu,, dengan wajah yang pucat dan syal yang melilit dilehernya. Saya melihat kebanggan saya dan betapa kagetnya dia, saya langsung mendekapnya erat dan menahan air mata yang hampir terjatuh. Akhirnya aku mengikutinya duduk di sofa

“Bagaimana kabarmu bun (panggilan sayangku dulu)?”

“Kamu bisa melihat aku sudah tidak seperti dulu lagi” Dia mencoba memaksakan senyum indah yang dulu selalu menjadi motivasiku

Aku mendekapnya lagi melepaskan rindu dan mencoba menenangkan hatinya,, dengan sebuah bisikan dari hati

“Aku mungkin sudah tidak seperti dulu lagi, tapi rasa sayangku masih seperti dulu saat aku mengungkapkannya kepadamu, lihat aku disini hanya untuk menemui mu”

“Tapi aku sudah tidak seperti dulu lagi jo,, aku hanya bisa menghabiskan waktu ditempat tidur dan rumah sakit dan aku juga,,,,,,” Dia mendesah menahan tangisnya

Aku melepaskan dekapanku dan menatap matanya

“Aku tak memintamu mejadi seperti yang dulu, aku menyanyagimu dan masih seprti itu,,, aku hanya ingin kamu didekatku,,, kamu maukan menemaniku selamanya???”

Dia menangis dan terdiam dengan sejuta pikiran yang berkecamuk dikepalanya…. Tiba2 HPnya bergetar, panggilan dari suaminya

“Hallo mas” dia mencoba member tanda buat ku dengan menutup bibirnya menggunakan jari telunjuknya

“Dek,,, kamu harus bahagia,,, pergilah liburan bersamanya aku meridoi kalian… maslah anak2 biar aku yang mengurusnya”

Saat dia hendak menjawabnya,, suaminya langsung melanjutkanya

“Ini sebagai kebahgian dari aku buat kamu,, mungkin selama ini aku sering meninggalkanmu sendirian,,aku juga meminta maaf atas keslahan2 ku selama ini.. semoga dia mampu membuatmu bahagia”

Tttuuuttttttt ttttuuuuuuttttt tttuuuuttttt

Aku langsung mendekapnya erat,, dia hanya menangis tersedu dalam dekapanku,, Tiba2 HP ku bergetar dan ada pesan singkat

Dari : +6281330xxxxxxx

“Kalian berangkat saja malam ini aku sudah mengurus anak2,, jaga dia baik2.. kamu adalah bahagianya”

Saya menemaninya mengurus segala barang bawaannya,, sampai dibandara saya membeli dua buah tiket menuju Yunani,, saya ingin mengahabiskan waktu dipulau Santorini

Kriiinnnggggg kkrrriiingggggg krriiinggggggggg

Suara yang sangat mengganggu saya,,, ternyata hanya alarm yang mencoba membangunku

Dooorrrrrrrrrrrrrr,,, akhirnya semua menghilang ternyata hanya mimpi belaka,,,, mimpi yang aneh dan mengganggu pikiran jo..

Mimpi itu aku mimpikan dan sangat menyenangkan memimpikannya tapi sangat sakit menjalaninya.

Waktunya siap2 berangkat kuliah :)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline