Kuala Kapuas - Mahasiswa KKN KEBANGSAAN di Kelurahan Sei Pasah Kapuas Hilir memperkenalkan produk mengenai pestisida nabati (pesnab) yang mengundang antusias oleh para ketua kelompok tani serta masyarakat setempat sebagai program kerja pertama yang dipilih untuk disajikan.
"Akhir - akhir ini banyak sekali hama berupa ulat gerayak yang merugikan para petani sehingga tanaman yang ditanam pun menjadi gagal panen." ujar Bundal, S.Pd selaku Lurah Sei Pasah, Kecamatan Kapuas Hilir, Kabupaten Kapuas, Selasa (26/07/2022)
Mendengar hal itu, kelompok dari KKN Kebangsaan di Kelurahan Sei Pasah menobatkan serta mencari beberapa literasi yang selayaknya dalam menjadi acuan untuk pembuatan pestisida nabati yang akan didemonstrasikan pada hari Jumat (29/07/2022).
Felinda H. Rawoyati selaku mahasiswa jurusan Agroteknologi, Universitas Tadulako sekaligus sebagai penanggungjawab dari program kerja ini menyatakan bahwa pestisida nabati merupakan pestisida uang ramah akan lingkungan karena berasal dari tanaman atau tumbuh-tumbuhan serta bahan organik lainnya yang diyakini tidak mencemari lingkungan sekitar yang masih anggun. Selain itu, pestisida nabati ini telah melewati penelitian akurat sehingga dapat mengendalikan serangan Organisme Penganggu Tanaman (OPT)
Bahan-bahan yang digunakan tergolong mudah untuk didapatkan. Mulai dari daun mimba, lengkuas, serai ,cabai, bawang merah, bawang putih, dan minyak sayur. Selain itu, proses pembuatannya tidak memakan waktu lama. Semua bahan hanya perlu dicampur dan kemudian dihaluskan, setelahnya pestisida dimasukkan ke dalam wadah tertutup guna fermentasi sekitar 5 hingga 7 hari. Sementara waktu fermentasi berjalam, pestisida yang difermentasi mengharuskan dalam waktu 1x24 jam supaya gas yang terkandung di dalamnya dalam mengalami transformasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H