Lihat ke Halaman Asli

jonansaleh

Hands are the second thought

Jika X-Man Mengurungkan Ibu jarinya, Maka...

Diperbarui: 4 September 2017   22:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagi, Kegaduhan di Negri 

Kali ini ibulah yang bermain peran di negri petak umpet. Mungkin karena lama tak terdengar membuatnya bernafsu ingin terkenal lagi. Seperti dulu kala ia berperan sebagai Mantor membawahi dan mengawasi para penyusup yang mencoba mengacaukan negri petak umpet. Namun kuasa waktu membuatnya tunduk dan menyerahkan kursinya. Ia kini menjadi seorang X-Man berkelas -teri. 

Waktu seakan digunakannya dengan baik, mencari dan menggali ilmu yang belum sempat dienyamnya sewaktu sekolah atau selama bersandar pada kursi. Ia tidak kuno. Selalu aptudeit; maksudnya memperbarui tanggalnya. Ia. Sambil merinci dan berkalkulasi dengan momentum. Ingin menyatakan diri bahwa aku sebenarnya masih punya tuah di negri ini. 

Ada Wabah

Sang X-Men juga tahu bahwa akhir-akhir ini negri petak umpet diserang wabah berupa ulat Hoax. Jenis ulat hasil eraman penyusup yang selalu mencoba mengacaukan negri. Ulat ini berhasil membawa penyakit pada hati dan pikiran penghuni negri. Begitu masif dan aktifnya walau tak tampak bulu dan kakikakinya. Menyerang tanpa pandang bulu. Sang X-Man punya insektisida cap cai ubtuk melawan ulah ulat Hoax ini. Ia tahu segalanya. 

Tapi...

Meskipun tahu segalanya tentang wabah ini, nyatanya... sang X-Man kena juga. Hhhh... mata dan hatinya sebenarnya sudah dijaga dengan baik dan benar. Tapiii... ibunya teledor. Ia manjakan ibu jarinya, sedang mata dan pikirannya lelap tertidur. Kali ini sang x-man benar benar ngeri sedap. Sedapnya terdengar sampai di ujung negri. Ia berkicau menutupi wabah itu namun ia tak mampu menghalau bahkan dari dan kemana angin berhembus ia tak tahu. Satu "dosa" diketahui seluruh penghuni negri. Dan massa bersorak reaktif atas bapak x-man. Mereka bersorak dari sangkar-sangkar emas. Bercuit dan menghujat layaknya burung terpenjara sepi dalam sangkar.

Ini negri petak umpet. Negri dimana wabah dan penyakit menyatu. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline