Lihat ke Halaman Asli

Jonal

Warga Bumi

Problematika Cinta dalam Pergulatan Diri

Diperbarui: 10 Maret 2023   21:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto : https://biz.kompas.com

Oleh : Yasinta Mulia

Pergimu karena keputusan untuk tidak lagi bersama denganku, padahal aku yang sudah sering meniadakan kata pisah untuk memperbaiki semuanya. Tapi alangkah baiknya aku mengurungkan niat untuk memahamimu lebih lama disini, bersamaku dengan perasaan terpaksa.

Biarkan kita menelusuri jalan masing-masing, menemukan hingga pulang pada waktunya.

Semua tentang kita sudah kubiarkan melaju hingga belalu dengan semestinya, seperti aku yang tidak ingin lagi tau apa dan bagaimana tentangmu, tentang kita. Kita tidak meninggalakan apa-apa disana kecuali kenangan yang indah atau bahkan sangat buruk dan mengerikan,tentang perasaan yang menyepakati untuk bersama tapi tidak dengan waktu yang lama.

Sumber foto : Gatra.com

Aku kembali menjadi makhluk baru, yang terlepas dari jeratan sedih dan sepih sepeninggalanmu perlahan tapi pasti menguatkan hati merawat perasaan agar ketika aku kembali jatuh cinta bukan pada cinta yang kembali mengingatkan aku pada kita. 

Aku selalu suka meyakini setiap ucapanku bahwa yang pergi tidak selamnya harus diratapi, dengan demikian bukan berarti membuka hati adalah jalan keluar untuk menjadi baik-baik saja. Semuanya di tiadakan, sebegini adanya, hingga waktu berlalu dengan aku dan kamu yang sudah punah menjadi kita. Lalu kau kembali lagi, tanpa ada rasa bersalah. Bagaimana bisa engkau menuntut agar aku kembali sama seperti dulu, sedangkan semuanya sudah aku kubur menjadi hati yang patah dan retak yang yang tidak lagi berpenghuni.

Mungkin aku bisa menerimamu, tapi tidak ada lagi menjenguk kembali perasaan yang dulu kemudian menyembuhkannya, lalu kembali berpulang dalam pelukan menjadi kita lagi.

 Maaf, aku sudah cukup memperbaiki diri dan menyembuhkan hati. Bisakah kita ada tapi hanya sebentar lalu berbatas menjadi teman baik, bukan berarti untuk memperbaiki lagi persaan yang dulu. Sudahlah, kita memang harus seperti ini saling menatap tanpa harus memiliki, dalam arti mencari jalan lalu merawat hati masing-masing.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline