Ngidam pada ibu hamil memang merupakan fenomena yang lumrah terjadi. Beragam hal diinginkan oleh si ‘jabang bayi’, mulai dari nasi goreng perempatan hingga mangga muda milik tetangga. Tidak jarang ngidam membuat para suami pontang-panting ke sana kemari. Alasannya tidak lain karena mereka percaya bahwa jika ngidam tidak terpenuhi, si jabang bayi akan lahir ileran.
Lalu, apakah normal bagi ibu hamil untuk mengalami fase ngidam? Menurut neuropsikolog asal New York, Sanam Hafeez, mengidam selama hamil memang umum terjadi. Alasan yang mendasarinya sangatlah beragam. Namun, pada umumnya, perubahan hormon saat mengandunglah yang menyebabkan ibu menginginkan makanan atau minuman yang tidak biasa.
Sebenarnya, fenomena mengidam telah dikenal sejak dulu kala. Sebuah transkrip jaman Yunani kuno yang ditulis oleh Soranus dari Epheseus (98 – 138 SM) menjelaskan bahwa usia kandungan dibagi ke dalam 3 fase sesuai perhitungan trisemester. Nah, mengidam dianggap sebagai fenomena yang umum terjadi di dua trisemester awal. Mengapa? Karena di usia kandungan tersebut, embrio sedang berkembang sehingga ‘cairan’ dalam lipatan perut terdorong ke tubuh bagian atas. Hal inilah yang menyebabkan Anda menginginkan makanan dengan rasa yang asam atau tajam. Tujuannya adalah untuk membuang ‘cairan’ dari sistem tubuh dengan cara dimuntahkan.
Dokter Carlos Ribiero dari Chmapalimaud Centre for The Unknown di Portugal menyatakan bahwa kecenderungan ibu hamil yang menginginkan buah dengan rasa masam dan makanan yang cenderung asin ternyata berdampak positif terhadap tumbuh kembang janin. Mengapa demikian? Menurut Carlos, buah-buahan masam terbukti mengandung kadar vitamin C yang tinggi sehingga baik untuk pembentukan paru-paru bayi. Sedangkan makanan asin, tambahnya, mengandung banyak yodium yang baik untuk pembentukan sel darah merah wanita hamil serta menurunkan risiko pusing dan mual-mual.
Jadi, bagi para ibu hamil, jangan khawatir bila Anda mengidam makanan yang tidak biasa, karena hal tersebut sangatlah normal. Namun, tetap perhatikan kebersihan dan kesehatan bahan pangan, karena Anda bertanggung jawab terhadap kesehatan pribadi dan jabang bayi. Bagi para suami, jangan malas untuk menuruti keinginan istri, ya!
Baca tulisan saya seputar kesehatan lainnya di Go Dok
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H