Lihat ke Halaman Asli

Sri Mulyani, Pemimpin yang Banjir Penghargaan

Diperbarui: 23 Maret 2023   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banjir Penghargaan | pixabay.com/AndrzejRembowski

Beberapa hari ini, nama Sri Mulyani cukup viral di media sosial. Beliau dirujak habis-habisan oleh netizen. Padahal, menurutku, Sri Mulyani itu pemimpin yang cukup baik, setidaknya setelah lebih dari tujuh tahun saya tinggal di Klaten.

Ya, bupati Klaten, Sri Mulyani menjabat pada periode keduanya di Klaten. Meski terlihat secara tampilan visual, kabupaten Klaten biasa-biasa aja, beliau sukses membawa Klaten dan dirinya meraih banyak penghargaan. Misal pada tahun 2019, beliau menyabet penghargaan anugerah pers di bidang pemerintahan.

Selain itu juga ada penghargaan kepada pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten yang meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tahun anggaran 2021. Penghargaan empat kali berturut sejak tahun 2018. BPR Bank Klaten dan Perumda Air Minum PDAM Tirta Merapi juga berhasil meraih penghargaan dalam TOP BUMD Awards 2022.

Saya terkejut namanya sering muncul di media sosial akhir-akhir ini, setalah bertahun-tahun memimpin Klaten. Namun, kemunculan nama beliau bukan karena prestasi dan penghargaannnya, melainkan narasi perundungan yang terkesan anarkis. Padahal sejak kepemimpinan beliau, tidak ada isu bawahannya yang melakukan transaksi mencurigakan sebesar Rp 300 Triliun lebih oleh PPATK.

Beliau juga tidak punya bawahan yang anaknya berselebrasi ala Cristiano Ronaldo ketika menendang dan menginjak kepala anak orang lain. Bawahan beliau juga tidak tampil bermewah-mewahan di media sosial sebagai langkah meningkatkan integritas pemerintahan kabupaten Klaten.

Sri Mulyani tidak butuh bantuan warganet untuk membongkar keborokan instansinya, sebab memang tidak ada yang bobrok. Berbeda dengan Sri sebelumnya ketika memimpin Klaten, Sri Hartini merupakan contoh pemimpin buruk karena divonis 11 tahun penjara atas kasus suap dan gratifikasi yang menjeratnya.

Namun Sri Mulyani yang sekarang terlihat lebih kalem dan tidak pamer pencitraan seperti bupati atau walikota lainnya di Indonesia. Ya, bupati kami itu pemimpin yang biasa-biasa aja, bagus tidak terlalu, jelek juga tidak. Paling berita agak terlihat pahlawan saat beliau menolak tegas proyek tol lingkar timur-selatan Solo.

"Lahan pertanian hampir 300 ha yang kena dampak pembangunan tol. Ada wacana lingkar selatan agar pemerintah mengkaji dulu karena kita harus memikirkan ke depan, anak cucu. Nanti Klaten tidak bisa mempertahankan kaitannya dengan lumbung pangan nasional. Tentunya tanah kami akan berkurang, otomatis produksi akan berkurang," ujar Sri Mulyani.

Terlihat sangat prorakyat. Memperhatikan kepentingan warganya tanpa membebani dengan pajak. Namun tentu setiap pemimpin ada kekurangannya, demikian halnya dengan Sri Mulyani.

Ia pernah menyerahkan 401 unit motor Yamaha NMax berpelat merah kepada kepala desa dan lurah. Dominasi warna merah yang identik dengan partai pengusungnya, PDI Perjuangan, menunjukan gegabahnya beliau dalam melakukan aksi kampanye ketika berkuasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline