Semakin pesatnya perkembangan bisnis atau transaksi perdagangan yang menggunakan layanan internet sebagai media berkomunikasi, berkolaborasi, dan bekerjasama antar perusahaan dan atau individu. Berbagai platform perdagangan elektronik yang terus tumbuh menjadi angin segar bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia untuk memasarkan produknya.
Kesenjangan digital antara daerah satu dengan yang lain membuat perkembangan ekonomi digital nasional masih belum optimal. Akses internet dan infrastruktur teknologi masih berpusat di Jawa dan Sumatra yang mengakibatkan daerah lain ketinggalan informasi digital.
Sementara di tingkat individu atau perusahaan, kemampuan memanfaatkan sumber daya menjadi modal mengusai industri digital. Sementara mereka yang kurang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan internet akan tertinggal dan mengalami kebangkrutan. Perkembangan ekonomi digital menimbulkan dampak negatif yang memiliki keterampilan yang rendah di bidang teknologi informasi.
Perkembangan ekonomi digital mengakibatkan banyak toko ritel atau kelontong kalah bersaing dengan e-commerce yang banyak dicari masyarakat modern. Ekonomi digital memberi konsep bisnis yang bersifat costumer oriented dan competition oriented. Pertumbuhan e-commerce diperkirakan bisa tembus 18 persen per tahun yang dapat berkontribusi banyak terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Sudah banyak generasi milenial belajar ekonomi digital dan menjadi pengusaha mandiri dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi digital. Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde, menyatakan bahwa potensi ekonomi digital Indonesia sangat besar karena ada 1.700 usaha rintisan. Tugas pemerintah memastikan bahwa ekonomi digital harus dapat menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Indonesia sedang berada dalam bonus demografi yang diharapkan agar generasi muda lebih menguasai perkembangan teknologi.
Pemerintah harus mendorong tumbuh kembang industri kreatif yang memiliki keunikan melalui fasilitasi permodalan, pembukaan pasar (diversifikasi pasar), dan pemberian insentif di bidang perpajakan. Insentif pajak ini menjadi penting untuk memberi ruang gerak pengusaha baru untuk mengembangkan usahanya.
Implementasi
Perlu analisis matang menyambut geliat ekonomi digital di masa mendatang. (1) Strength, bahwa Indonesia punya potensi besar berdasarkan realita bonus demografi dan juga ribuan bisnis digital yang didominasi pengusaha muda. (2) Weakness, namun perlu disadari bahwa kesenjangan teknologi masih terjadi di banyak daerah di Indonesia. Banyak daerah yang kurang bisa menikmati fasilitas digital akibat akses rendah internet dan seditiknya infrastruktur penunjang ekonomi digital.
Selain itu, pendidikan mengenai ekonomi digital belum menjadi agenda utama (penting) yang membuat masyarakat buta informasi dalam memanfaatkan ruang usaha di ruang digital. (3) Opportunities, perubahan peradaban yang masuk era industri digital menjadi kesempatan emas menujukan potensi nasional di mata dunia. Sehingga pergerakan ekonomi tidak berbasis pada pasar domestik, namun bisa merambah pasar internasional.
Threats, di sisi lain, ekonomi digital yang dapat menembuh batas ruang adminitratif negara menjadi ancaman jika produksi domestik kalah bersaing dengan produksi dari luar negeri. Dampaknya adalah masuknya banyak produk impor yang perlahan menghancurkan UMKM dan perusahaan industri dalam negeri.
Dari analisis tersebut, butuh implementasi yang matang dari pemerintah sebagai otoritas pengambil kebijakan menghadapi persaingan ekonomi digital. Dimulai dari pendidikan dasar tentang pentingnya masyarakat melek teknologi. Mengajari cara menciptakan peluang menjadi produsen (bisnis) digital. Sehingga tidak ada lagi UMKM yang gagap teknologi digital.