Banyak hal yang ingin ku sampaikan tentang diriku
Tentangku yang bicara pada tembok lusuh di kamarku
Atau tentang wajah yang ku maki di cermin kamarku
Bahkan kepalan tangan yang selalu ku genggam di saat aku melihat bayangan diriku
Kau tau, terkadang aku bertengkar dengan waktu
Bertengkar dengan hati dan logikaku yang runtuh
Ilusi tentang keluargaku yang seakan melupakanku
Bahkan sahabatku pergi bergantian seiring berjalannya waktu.
Aku pernah berpikir bahwasannya aku hanyalah sumber masalah bagi mereka
Dan pernah aku berpikir untuk pergi dan mengakhiri segalanya
Menjadi kenangan yang mungkin mudah untuk dilupakan
Seperti tetesan hujan yang kering ketika matahari muncul di atasnya
Aku pikir setelah kehilangan ayah dan ibu
Aku hanya kehilangan mereka,
Ternyata aku kehilangan segalanya!
Aku sendiri dan sepi menyelimuti dingin malam ku
Sambut pagi dengan sebuah kehancuran diri yang selalu kunikmati setiap hari
Setelah kau mendengar tentangku,
Setelah kau melihatku,
Setelah kau melihat tetesan air mata membasahi pipiku
Bahkan napas ku tersendat salam duka?
Apa kau akan pergi!
Apa kau akan menghakimi!
Atau kau akan merangkul ku?
Aku tak menutut kau selalu ada,
Aku tak menutut kau percaya,
Dan aku tak memintamu untuk memapah ku berdiri,
Aku hanya memintamu untuk mengerti!
Lepaskan genggaman jika imbalan yang kau harapkan
Lepaskan ikatan jika hanya air mata yang kau inginkan
Dan pergilah jika hadirku adalah sebuah ancaman!
Kali ini aku ijinkan kau tentukan
Bersama gelap malam tanpa bintang dan bulan
Di saat kau menutup mata dan aku terlupakan.
Jack captain
Jambi, 20 maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H