Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Syauqi, Salah Satu Tokoh Sastrawan Arab Modern (2/2)

Diperbarui: 4 April 2017   18:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1411530050515980140

Ahmad Syauqi lahir diperkampungan al-Hanafi, Kairo,pada tangggal 12 oktober 1868. Nama lengkapnya adalah AhmadSyauqi bin ‘Ali bin Ahmad Syauqi. Ayahnya adalah orang Circassia dan Ibunya masih keturunan Yunani. Ia sering disebut sang penyair istana. Syauqi sudah mengenal dunia pendidikan sejak usia 4 tahun. Puisi-puisi para penyair terkenal ia hafalkan hingga diluar kepala.

Pada tahun 1885, ahmad syauqi melanjutkan study ke sekolah hukum. Ia masuk ke jurusan terjemah yang baru berdiri 2 tahun pada saat itu. Muhammad al-Basiyuni adalah penyair terkenal pada masa itu dan juga mengajari bahasa arab, sangat mengagumi Ahmad Syauqi. Karena usianya yang masih relatip muda sudah mampu melantunkan puisi-puisi yang indah. Pada saat itu Muhammad al-Basiyuni mengampu mata kuliyah hukum, sehingga sering sekali mengajak Ahmad Syauqi mengunjungi pertemuan sastra dan budaya sebagai upaya kaderisasi.

Berita tentang kepiawaian Syauqi dalam bidang sastra, khususnya puisi telah sampai ketelinga Taufiq Pasya. Pada tahun1887 ia telah menyelesaikan pendidikan di jurusan terjemah, lalu ia dikirim ke prancis oleh Taufiq Pasya untuk mendalami hukum dan kesusastraan. Pada tahun 1893 ia memperoleh ijazah dibidang hukum.

Di Prancis Syauqi mulai bergelut dengan teater. Ia terkadang kekota Paris hanya sekedar menonton pertunjukan teater sastra dan drama, ia sering bertemu dengan tokoh teater dan sastrawan Prancis, ia sempat mempelajari sastra Prancis selama empat bulan.

Syauqi kembali ke Mesir pada tahun 1891. Ia suka membaca karya sastra Arab, seperti kumpulan puisi Abu Nawas, abu tamam, al-Buhkturi, dan al- Mutanabbi. Pada tahun 1894 ia di utus mewakili pemerintah Mesir untuk menghadiri konggres orientalis di Genewa, dan Swiss. Ia tidak langsung pulang ke Mesir tetapi ia tinggal di Swiss selama 1 bulan dan kemudin mengunjungi Balgia, di dua negara tersebut ia memperkaya dirinya dengan pengetahuan dan peradaban eropa.

Ketika Inggris menduduki Mesir pada perang dunia 1 Syauqi diasing kan ke Spanyol selama beberapa tahun, karena ia dianggap sebagai orang yang berbahaya. Ditempat pengasingan itu ia sempat dirinya untuk berkunjung untuk menyaksikan peninggalan megah bangsa arab dahulu kala. Diantara kota yang dikunjunginya adalah Cordoba, Seville, dan Granada.

Syauqi kembali ke Mesir negeri yang dirindukannya pada tahun 1920. Ia disambut oleh masyarakat dengan sambutan yang hangat, ribuan orang berkumpul untuk mengucapkan selamat datang. Sekembalinya di Mesir, tokoh sastra yang intelek itu menyenandungkan puisi puisi kerakyatan. Dirinya menyuarakan kebebasan dan kemerdekaan, bagai burung yang bebas berkicau yang keluar dari sangkar emas, ia menjadi penyair yang dielukan rakyat Mesir sekaligus menjadi penerjemah yang jujur.

Karya- karya Syauqi diantaranya yaitu sebagai berikut:

1.الهندى ولدجاج (salah satu hikayat fable dari 56 hikayat yang dimuat dlam surat kabar al-abram pada tahun 1892)

2.Pada tahun 1927 Syauqi menerbitkan antologi puisi yang berjudul الشوقيات kumpulan puisinya. Bersamaan dengan ini ia dikukuh kan sebagai Amir asy-Syuaro’dll

Achmad Atho’illah Fathoni, 2007, Leksikon Sastrawan Arab Modern, Datamedia: Yogyakarta, Hal. 32




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline