Jakarta (20/06) – Rencana pemerintah untuk mengurangi subsisdi bbm banyak menuai kontroversi di kalangan masyarakat. Banyak elite politik yang sengaja mencari kesempatan dibalik kesempitan. Mereka sengaja memprovokasi masyarakat untuk melawan kebijakan pemerintah ini yang konon katanya tidak memihak rakyat. Benar gak sih kebijakan pemerintah tentang pengurangan subsidi bbm ini tidak memihak rakyat?
Rabu malam (19/06), penulis sengaja berkunjung ke Pasar Induk Kramat Jati untuk mengetahui situasi pasca rencana pemerintah yang telah disahkan oleh DPR dalam hal pengurangan subsisdi bbm. Secara umum kondisi harga di Pasar Induk Kramat Jati khususnya komoditi buah masih stabil dan tidak ada indikasi negatif ataupun gejolak terhadap kebijakan pemerintah ini.
“Masih sama pak. Harga buah masih stabil dan belum ada kenaikan harga. Yah, mudah – mudahan pemerintah bisa menjaga kestabilan harga di pasar”, ujar salah seorang pedagang di Pasar Induk Kramat Jati.
Dari situasi pasar dan pernyataan salah seorang pedagang tersebut bisa kita simpulkan bahwa kebijakan pemerintah untuk mengurangi subsidi bbm belum bisa dikatakan tidak memihak rakyat. Janganlah kita mudah terprovokasi oleh pihak – pihak yang sengaja memanfaatkan situasi menjelang Pemilu 2014 nanti.
Salam Indonesia,
Joko Suwardiyanto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H